MEGAPOLITAN

Terkait SE Pemotongan Kurban saat Pandemi, Walikota Depok Klaim Jadi Percontohan Tingkat Nasional

MONITOR, Depok – Kota Depok disebut sebagai percontohan tingkat nasional dalam hal pelaksanaan pemotongan hewan kurban di tengah pandemi Covid-19. Wali Kota Depok, Mohammad Idris pun merasa bangga dengan capaian tersebut.

Sebab sejumlah upaya sudah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sejak Kementerian Agama mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 18 Tahun 2020 sebagai panduan penyelenggaraan Salat Iduladha dan Penyembelihan Hewan Kurban Tahun 1441H/2020 M.

“Kurang lebih 12 hari setelah keluarnya SE dari Kementerian, kami pun mengeluarkan SE Wali Kota tentang cara dan bagaimana penyelenggaraan pemotongan hewan kurban. Ini juga langsung dikolaborasikan dengan tim dan gugus tugas yang menangani masalah pencegahan Covid-19,” kata Mohammad Idris di Depok, Selasa (28/07/2020).

Lebih lanjut Idris mengatakan, Pemkot Depok terus mengedepankan upaya antisipasi penyebaran Covid-19 dalam pelaksanaan ibadah kurban saat Iduladha.

Dikatakannya, mulai dari lapak pedagang, penyembelihan hingga distribusi hewan kurban sudah diatur dan diawasi sesuai protokol kesehatan yang ada.

“Kami lakukan antisipasi bagaimana agar tidak terjadi pelanggaran, itu yang kita perketat. Jadi semangatnya untuk tidak melanggar. Sebab khawatirnya ada penularan Covid-19 di klaster penyelenggaraan pemotongan hewan kurban,” jelasnya.

Untuk itu, Idris meminta proses pembagian daging kurban untuk tidak di satu titik, sehingga tidak ada orang berkumpul. Menurutnya, pembagian daging bisa melalui RT atau RW kepada masyarakat.

“Selain itu juru sembelih halal (juleha) juga harus dipastikan non reaktif. Mereka wajib rapid test sebelum melakukan pemotongan hewan. Kami juga sudah menjamin daging kurban yang akan dibagikan ke masyarakat sesuai kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH),” ujarnya.

Terakhir, Mohammad Idris mengimbau kepada masyarakat Depok agar tidak berkerumun ke tempat pemotongan hewan kurban. Hal tersebut guna mencegah penularan Covid-19.

“Istilahnya kita tidak perlu kepo bagaimana proses pemotongannya. Cukup masyarakat di rumah, menunggu pembagian daging yang sudah dipotong dan dibungkus. Maka, kami minta ke panitia agar memastikan tidak ada warga yang datang saat proses pemotongan kurban,” pungkasnya.

Recent Posts

Transformasi Babek TNI Menjadi Balog TNI, Perkuat Sistem Logistik

MONITOR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi menandai babak baru dalam sistem dukungan logistik…

1 jam yang lalu

Puan Bangga Petenis Janice Tjen Torehkan Prestasi di US Open 2025, Inspirasi Atlet Perempuan Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani turut bangga atas prestasi petenis putri Indonesia,…

3 jam yang lalu

DPR Soroti Penurunan Mahasiwa Baru di PTS, Dorong Pemerintah Tinjau Ulang PTNBH

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani menyoroti dampak serius…

3 jam yang lalu

DPR Sahkan Revisi UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

MONITOR, Jakarta - DPR mengesahkan revisi Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga Atas UU Nomor 8 Tahun…

5 jam yang lalu

Indonesia Resmi Menjabat Ketua BIMP-EAGA Periode 2025-2028

MONITOR, Bali - Indonesia resmi memegang kursi keketuaan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines – East…

6 jam yang lalu

JMM Jawa Timur tegaskan Dukungan pada Kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa

MONITOR, Lumajang - Pimpinan Wilayah Jaringan Muslim Madani (JMM) Jawa Timur secara resmi mengeluarkan pernyataan…

7 jam yang lalu