PARLEMEN

DPD RI: Demi Pandemi, Riset Eucalyptus Tetap Harus Dilanjutkan

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Abdul Kholik menegaskan bahwa riset Eucalyptus harus tetap dilanjutkan Kementerian Pertanian (Kementan), karena ini temuan penting untuk bangsa Indonesia.

Kholik mengatakan, di saat pandemi ini penularannya cepat, dan obat/vaksinnya belum ada, temuan apapun yang berkaitan untuk mengatasi Covid 19 ini sangat dibutuhkan sekarang, termasuk Eucalyptus.

Lebih lanjut Kholik menambahkan temuan ini harapan sebagai solusi ditengah masalah besar yang sedang dihadapi bangsa, harapannya Kementerian Pertanian terus maju, dan dirinya akan mendorong pada akan forum DPD RI.

“Saya termasuk yang berharap besar pada temuan ini untuk menghasilkan produk yang bisa mengatasi wabah virus. Seberapa pun sumbangannya untuk mengatasi wabah ini, diteruskan dan diupayakan produk-produknya lebih banyak lagi untuk menangani virus ini. riset ini tetap harus dilanjutkan Kementan, tinggal skemanya apakah dalam bentuk kolaboratif, Kementerian/Lembaga lain tidak masalah,” ujarnya, Jumat (11/7).

MoU Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) beberapa waktu lalu, Kholik merasa momen ini harus didorong agar lebih meyakinkan publik.

Sebagai organisasi profesi yang berkaitan dengan pengobatan, dan punya tanggung jawab berkaitan dengan Covid 19 ini, IDI lebih relevan untuk bisa membantu meng-clear-kan kepada masyarakat.

“DPD RI mempunyai program pengembangan potensi daerah, diharapkan dapat bersinergi dengan Kementan. Dia berharap hasil-hasil penelitian Litbang Kementan yang bisa disinergikan dengan daerah nantinya,” tambahnya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan Dr. Fadjry Djufry mengatakan bahwa Produk Eucalyptus ini merupakan produk aksesoris aromaterapi berbasis minyak Eucalyptus sp. dan didesain dengan teknologi nano dalam bentuk serbuk dan dikemas dalam kantong berpori.

Produk ini mengeluarkan aroma secara lepas lambat (slow release), sehingga berfungsi sebagai aromaterapi selama jangka waktu tertentu.

Menurut Fadjry, penggunaannya dengan cara menghirup aroma yang keluar dari kemasannya, atau dengan menghirup langsung dari lubang-lubang kemasannya.

“Jadi prinsip kerjanya hampir sama dengan kebiasaan kita mengusap minyak di dada untuk melegakan pernafasan. Kemasan yang diciptakan kini lebih praktis, modern, fashionable dalam bentuk kalung. sehingga di mana saja, kapan saja, kita dapat menghirup aromanya,” jelas Fadjry.

Kepala Balitbangtan berterima kasih atas apresiasi dan dukungan berbagai pihak pada riset Eucalyptus. Menurutnya riset akan terus dilanjutkan dan bersinergi dengan lembaga lainnya.

Ia berharap, sinergi penelitian akan lebih memberikan kepercayaan publik pada inovasi, serta kontribusi bagi pandemi yang belum usai.

Recent Posts

Hadiri Gema Waisak, Menag Ajak Umat Buddha Perkuat Toleransi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha untuk terus memelihara semangat persaudaraan…

7 menit yang lalu

DPR Perjuangkan Agar Driver Ojol Dapat Perlindungan Hukum Meski Pekerja Informal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menegaskan pentingnya regulasi yang…

48 menit yang lalu

IPW Dukung Pemerintah Berantas Premanisme yang Resahkan Masyarakat

MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) mendukung pemerintah untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum…

2 jam yang lalu

Pengamat Sarankan BPKH dan Danantara Ambil Peran Pendanaan Wujudkan Kampung Haji

MONITOR, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto berulang kali memberikan perhatian kepada sektor penyelenggaraan ibadah haji…

3 jam yang lalu

BP Haji Siap Jawab Amanah Presiden Untuk Penyelenggaraan Haji; Biaya Lebih Efisien, Layanan Tetap Prima

MONITOR, Jakarta - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI, Mochamad Irfan Yusuf, menghadiri peresmian…

3 jam yang lalu

Penerimaan Taruna dan Taruni 2025-2026 KKP Dibuka Hingga 31 Mei

MONITOR, Jakarta - Minat masyarakat melanjutkan pendidikan tinggi di bidang kelautan dan perikanan terus menunjukkan…

4 jam yang lalu