PERTANIAN

Kementan Prediksi Ketersediaan Pangan Aman hingga Akhir Tahun 2020

MONITOR, Jakarta – Hampir semua negara di dunia merasakan begitu hebatnya dampak pandemi virus corona terhadap ketahanan pangan. Bahkan sampai muncul isu akan terjadinya krisis pangan, akibat terbatasnya aktivitas produksi dan distribusi, karena adanya pembatasan sosial.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat melakukan berbagai upaya dan terobosan di tengah pandemi covid-19 dan ancaman krisis pangan dunia serta prediksi musim kemarau.

Beberapa langkah antisipasi tersebut, disampaikan dalam berbagai kesempatan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), antara lain gerakan percepatan tanam padi, pengembangan lahan rawa, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan beras pemerintah dan lumbung pangan masyarakat.

Selain itu, juga dukungan infrastruktur fisik dan non fisik seperti irigasi, jalan usaha tani, Kredit Usaha Rakyat (KUR) alsintan dan pasca panen, asuransi usahatani, serta sistim logistik dan distribusi.

“Kunci keberhasilan adalah tersedianya air, benih serta pupuk yang cukup dan tepat waktu,” ujar Mentan SYL.

Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengungkapkan, ketersediaan beras nasional hingga akhir 2020 diperkirakan aman dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Terhadap 11 komoditas bahan pangan pokok sampai dengan Desember umumnya aman. Artinya bahwa dari stok yang ada kemudian dari produksi berjalan pada semester pertama serta produksi pada semester kedua, kita perkirakan aman,” terang Agung saat menjadi pembicara dalam Webinar Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (9/6).

Berdasarkan hasil perhitungan prognosa ketersediaan dan kebutuhan beras tahun 2020, dengan jumlah penduduk lebih dari 269 juta jiwa dan kebutuhan beras nasional sebesar 111,58 kg/kap/th, total kebutuhan beras diperkirakan mencapai 30,08 juta ton. Sementara itu, perkiraan produksi beras nasional pada tahun 2020, diprediksi mencapai 30,26 juta ton, sehingga terdapat surplus beras sekitar 175,87 ribu ton.

Dengan adanya stok awal tahun 2020 sebesar 5,94 juta ton (berdasarkan laporan neraca kumulatif surplus/defisit dari BPS), maka pada akhir tahun 2020 akan terdapat surplus beras sekitar 6,11 juta ton.

“Surplus beras 6,11 juta ton ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional bahkan hingga awal tahun 2021,” tambahnya.

Data produksi beras tersebut dihitung berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, yang merupakan data realisasi bulan Januari-April 2020 dan potensi luas panen dan produksi bulan Mei-Juli 2020.

Sedangkan prediksi produksi beras bulan Agustus-Desember 2020, berdasarkan data Angka Sasaran Produksi Padi Tahun 2020 Ditjen Tanaman Pangan dengan mempertimbangkan faktor koreksi puso sekitar 4 persen sebagai dampak covid-19.

“Memang apabila dilihat dari neraca bulanan, ada bulan-bulan tertentu terjadi defisit, tetapi akan dapat terpenuhi dari carry over bulan-bulan sebelumnya. Sebagai gambaran, stok beras pada akhir Mei 2020 sekitar 3,62 juta ton yang terdapat di Perum Bulog 1,46 juta ton, di Penggilingan 1,38 juta ton, serta di Pedagang 0,77 juta ton” ujar Agung.

“Stok tersebut belum memperhitungkan stok di rumah tangga, hotel, restoran, katering, industri, dan lainnya,” tambah Agung.

Berdasarkan data surplus dan defisit beras kumulatif dari BPS, pada Januari – Mei 2020 dan memperhitungkan carry over surplus 2019, ada surplus beras sebesar 8,45 juta ton pada akhir Mei 2020.

Mencermati kondisi dan data tersebut, Agung meyakini jika ketersediaan beras nasional sampai akhir tahun 2020 dalam kondisi cukup dan aman, bahkan sampai dengan awal tahun 2021.

Recent Posts

Kemenperin Dorong Industri Refraktori Nasional untuk Perkuat Hilirisasi Pertambangan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berkomitmen mendorong pengembangan industri refraktori nasional yang mandiri dan…

52 menit yang lalu

Kementerian PU Lanjutkan Pembangunan Bendungan Karangnongko

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen menyelesaikan pembangunan bendungan yang telah masuk tahap…

3 jam yang lalu

JMM: Aksi Menteri IMIPAS Makan Bareng WBP Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo

MONITOR, Jakarta - Direktur Eksekutif Jaringan Mulism Madani (JMM) menilai tindakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan…

7 jam yang lalu

Menag Lantik Lima Pimpinan PTKN 2025-2029

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar melantik lima pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri…

8 jam yang lalu

Menteri Agus Santap Nasi Cadong Bareng Warga Binaan di Lapas

MONITOR, Malang - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, makan siang bersama Warga Binaan…

9 jam yang lalu

Menag Ajak PTKIS Aktif Bangun Peradaban Islam di Era Digital

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) untuk…

10 jam yang lalu