Categories: BERITAMEGAPOLITAN

Penanganan Covid-19 Dinilai Buruk, Walikota Depok Dapat Mosi Tidak Percaya

MONITOR, Depok – Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Kota Depok melayangkan surat Mosi tidak percaya kepada Wali Kota Depok, lantaran kinerjanya dinilai sangat buruk dalam penanganan Covid-19.

Dalam hal ini, ada tiga hal bahan evaluasi yang menjadi dasar dilayangkannya Mosi Tidak Percaya itu. Pertama, tidak berpihak dan tiada pembelaannya pada pekerja yang kena PHK.

Kedua, Wali Kota membiarkan atau tidak menindak oknum yang melakukan penyunatan pada bansos. Hal itu sangat melukai rasa kemanusian di tengah pandemi.

Ketiga, di tengah banyaknya warga terdampak ekonomi Idris justru menampilkan aksi melukai rasa keadilan dengan memberikan paket bantuan kepada para ASN Kota Depok. Hal ini adalah bentuk pengelolaan pemerintahan yang jauh dari rasa keadilan.

“Artinya, di dalam satu kesempatan pertemuan dengan sejumlah ormas Pak Wali, sengaja atau tidak, menyinggung-kaitkan rencana kesertaannya di Pilkada nanti,” ucap Ketua LPBH NU Muhtar Said, Jumat malam (15/5/2020).

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok Achmad Solechan membenarkan, bahwa Mosi Tidak Percaya kurang mendapatkan tanggapan serius dari Pemerintah Kota Depok.

“Karena, berdasarkan kajian tim, masalah isu penanganan Covid-19 yang dinilai tidak tepat sekaligus melukai rasa keadilan. Bahkan bertepatan dengan kedatangan Mendagri ke Depok yang melakukan evaluasi atas kondisi perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Depok. Artinya, mosi tidak percaya ini semata-mata kami lakukan karena kepedulian dan harapan agar penanganan Covid-19 di Depok ini menjadi lebih baik,” ujar Solechan.

Dia menjelaskan, bahwa pihaknya sangat menyayangkan atas diamnya Pemkot Depok terhadap surat yang telah dilayangkan. Namun, NU Depok tetap berharap akan perbaikan dan perubahan dalam penanganan Covid-19 di Kota Depok. Karena, ada beberapa catatan bisa ditelaah dan selanjutnya Pemkot mampu berubah dalam pola pandang sekaligus mengambil kebijakan yang tepat.

“Jadi, bilamana tidak ada tanggapan serius dari Pemkot Depok, kami akan terus berikhtiar dan bergerak semampu dan sebisanya dalam rangka penanganan Covid-19 ini. Kita sadar ini adalah musibah kemanusiaan yang perlu gerakan bersama-sama oleh semua komponen untuk mengatasinya. Gerakan kebersamaan dalam penanganan adalah kunci keberhasilan program,” jelas Solechan.

Solechan juga menegaskan, bahwa secara komunikasi PCNU Kota Depok dengan Wali Kota Depok relatif berjalan baik meski tidak begitu dekat. Ia menyampaikan sempat menghadiri undangan Zoommeeting MUI Kota Depok yang dihadiri oleh Wali Kota Depok. Hanya saja, mengenai kesan adanya ikatan identitas Idris dengan NU dikoreksinya.

“Idris secara organisatoris dan ideologi tidak terkait dan tidak dekat dengan NU,” tandasnya.

Recent Posts

Jasa Marga dan Pemkot Bandung Jajaki Kolaborasi Wujudkan Ikon Kota Bandung di Ruas Tol Cipularang

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama Pemerintah Kota Bandung memulai pembicaraan strategis…

2 jam yang lalu

Wacana Beli LPG 3 Kg Pakai NIK, Puan Minta Ada Edukasi Maksimal ke Rakyat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi wacana kebijakan Pemerintah terkait penggunaan Nomor…

2 jam yang lalu

DPR Kritik Penetapan HET Beras Medium, Harusnya Satu Harga Seperti BBM

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman mengkritik penetapan Harga…

3 jam yang lalu

Kementerian UMKM Permudah Akses Legalitas Usaha Lewat Festival di Kota Tua

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggelar Festival Kemudahan dan Pelindungan…

3 jam yang lalu

Puan Harap Tranformasi Pendidikan Lewat Smart TV Diimbangi Kesejahteraan Guru

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berpandangan bahwa upaya Pemerintah dalam mendorong transformasi…

4 jam yang lalu

DPR Harap Dubes Baru Mampu Jembatani Masalah Status WNI Imbas Kebijakan Presiden AS

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyambut baik dipilihnya Dwisuryo Indroyono…

5 jam yang lalu