Categories: BERITAPOLITIK

Fraksi Gerindra Nilai Kualitas Kepemimpinan Airin-Ben Sudah Mentok

MONITOR, Tangerang Selatan – Pandemi Covid-19 menjadi ujian bagi duet kepemimpinan Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel itu ditunggu-tunggu terobosannya untuk menyelamatkan roda perekonomian yang ambruk.

Namun, gebrakan kebijakan tersebut belum juga muncul. Justru Airin-Ben dinilai hanya larut dalam seremoni pembagian bantuan sosial (Bansos).

Ketidakhadiran kebijakan pemimpin untuk menyelamatkan sektor perekonomian Tangsel yang ditopang perdagangan dan jasa dinilai mentoknya kualitas kepemimpinan Airin-Ben. Terlebih, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berdampak signifikan bagi pelaku usaha juga masyarakat.

PSBB yang membatasi beberapa sektor kegiatan usaha berdampak melemahnya daya beli masyarakat, karena pelaku usaha yang tidak dikecualikan dalam kebijakan tersebut terhenti sementara operasionalnya.

“Disinilah peran penting seorang kepala daerah. Airin-Ben sangat diharapakan membuat suatu kebijakan yang bisa menggerakan dunia usaha,” ungkap Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra-PAN DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Abdul Rahman, Jumat malam (16/4/2020)

Namun, menurut Abdul Rahman, melihat rekam jejak 10 tahun duet kepemimpinan Airin-Ben, kebijakan yang diharapkan tersebut hanya harapan belaka. Bahkan, ia menilai, Tangsel menjadi kota yang seperti berjalan sendiri tanpa pemimpin (auto pilot).

Abdul Rahman memberikan contoh sederhana soal pendataan masyarakat terdampak COVID-19 yang akan menerima bansos.

“Carut marut dalam distribusi bansos membuktikan bahwa Pemkot Tangsel gagap teknologi dan gagal memahami penderitaan masyarakat. Padahal motto kota begitu mentereng, yakni cerdas, modern dan religius. Tetapi kenyataan sangat terbalik,” tegasnya.

Abdul Rahman mengatakan, Kota Tangsel telah memberlakukan PSBB selama hampir satu bulan. Namun, masyarakat hanya dituntut kepatuhannya, sementara, kebutuhan dasar mereka yang merupakan hak masih terabaikan.

“Dalihnya karena masih pendataan. Airin-Ben hanya bisa larut dalam seremoni pembagian bansos dari pusat tanpa bisa membuat suatu legacy (kebijakan) bagi masyarakat. Pemimpin itu yang dilihat adalah kebijakannya yang pro rakyat bukan pemimpin yang hanya bisa tebar pesona,” kata Abdul Rahman.

Ia pun menilai, kondisi demikian mengisyaratkan akhir dari karier politik Airin-Ben. Meski Ben kembali mencalonkan diri di Pilkada Tangsel 2020, namun, kata dia, masyarakat sudah cerdas memberikan penilaian.

“Mungkin inilah senja kala Airin-Ben di Tangsel. 2021 nanti Tangsel perlu pemimpin yang benar-benar mau bekerja untuk masyarakat,” pungkas Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra-PAN DPRD Kota Tangerang Selatan.

Recent Posts

Hardiknas 2024, PJN Minta Pemerintah Tingkatkan Kreatifitas Pelajar

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Pergerakan Jiwa Nusantara menginginkan negara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia…

18 menit yang lalu

Hardiknas 2024, Menag: Merdeka Belajar Memanusiakan Manusia, Lanjutkan!

MONITOR, Jakarta - Menag Yaqut Cholil Qoumas mendukung kelanjutan program Merdeka Belajar. Menurutnya, semangat program…

55 menit yang lalu

Pendidikan Bukan Hanya soal Pengetahuan tapi Penanaman Nilai-nilai Moral dan Spiritual

MONITOR - Pendidikan bukan hanya tentang akumulasi pengetahuan, tetapi juga tentang penanaman nilai-nilai moral dan…

1 jam yang lalu

May Day 2024, Netty: Penguasa Jangan Hanya Berdiri di Sisi Pengusaha

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengatakan pemerintah harus memberi ruang…

2 jam yang lalu

Menteri Basuki Targetkan Bendungan Meniting NTB Selesai pada Agustus 2024

MONITOR, Lombok Barat - Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Menteri Pekerjaan…

3 jam yang lalu

Majalah dan Website Jadi Andalan Keterbukaan Informasi, Pertamina Grup Raih 7 Penghargaan SPS Awards 2024

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berkomitmen terhadap keterbukaan informasi publik melalui publikasi di berbagai saluran…

4 jam yang lalu