Categories: BERITAPERBANKAN

Industri Perbankan Syariah Diyakini Mampu Bertahan Ditengah Pandemi

MONITOR, Jakarta- Seminar Online (Webinar) bertajuk Islamic Political Economy Series, kembali digelar oleh Program Pascasarjana Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta. Pada seri kedua ini, kegiatan mengangkat tema “Menerawang Dampak COVID-19 Pada Ekonomi Syariah dan Perannya Pada Ekonomi Nasional”, dilaksanakan pada Selasa (12/05/20).

Hadir sebagai pembicara Dr. Ir. Arif Budimanta, M.Sc, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi yang juga merupakan Dosen di Program Pascasarjana Keuangan Syariah ITB-AD, dan didampingi oleh moderator Dr. Eng. Saiful Anwar, SE, Ak, M.Si, CA, Direktur Program Pascarajana ITB-AD dan Komite Audit Bank BRI Syariah.

Pada kesempatan itu, Arif Budimanta menyampaikan bahwa terdapat beberapa indikator menunjukkan, dimana penyebaran virus COVID-19 memberikan dampak signifikan baik pada perekonomian global maupun domestik.

“Kondisi perekonomian beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia mengalami kontraksi pada triwulan 1, tahun 2020, sebagai dampak dari upaya pengendalian penyebaran wabah virus COVID-19. Hal serupa juga diproyeksikan terjadi pada pertumbuhan ekonomi global,” kata Arif Budimanta dalam paparannya melalui video conference.

Mantan Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu melanjutkan, bahwa secara global terjadi penurunan Consumer Confidence Index, Business Confidence Index, dan Composite Leading Index khususnya pada negara yang tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) hingga Maret 2020.

“Penurunan keseluruhan indeks tersebut mengindikasikan bahwa adanya penurunan kepercayaan masyarakat akan kondisi ekonomi dan kinerja bisnis ke depan, serta adanya signal penurunan aktivitas ekonomi dalam jangka pendek,” lanjutnya.

Namun dirinya percaya bahwa sektor industri perbankan syariah, pada fokus bisnis tertentu, dengan mekanisme bagi hasilnya akan mampu bertahan di tengah terpaan wabah COVID-19. Selain itu, pihaknya juga percaya dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama berperan dalam pemberdayaan sektor UMKM, pasalnya sektor ini dipercayai mampu menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.

“Pemberdayaan UMKM bisa menjadi alternatif sekaligus mesin pertumbuhan ekonomi dalam menghadapi permasalahan ekonomi akibat pandemi COVID-19,” tegasnya.

Recent Posts

Bakamla RI Resmi Gelar Patroli Bersama 2025

MONITOR, Jakarta - Dalam melaksanakan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan,…

1 jam yang lalu

Hutama Karya Catat 2,9 Juta Kendaraan Lintasi Trans Sumatera Selama Mudik dan Balik Lebaran 2025

MONITOR, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mencatatkan peningkatan signifikan volume kendaraan pada…

9 jam yang lalu

Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025 Hari Ini

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan hasil…

11 jam yang lalu

Panglima TNI dan Kasad Terbang dengan Jet Tempur TNI AU Jajaran Koopsud II dalam Misi Kehormatan

MONITOR, Madiun - Langit di atas Lanud Iswahjudi, bergemuruh pada Jumat pagi saat dua tokoh…

14 jam yang lalu

DPR Yakin Prabowo Bisa Negoisasi Tarif Impor Trump; Masa Tunda 90 Hari Bisa Dimanfaatkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto…

16 jam yang lalu

PT Jasamarga Transjawa Tol Representative Office 2 Jalan Tol Semarang Seksi A,B,C Salurkan 200 Paket Sembako untuk Masyarakat Sekitar Jalan Tol

MONITOR, Semarang - Sebagai bentuk kepedulian dan upaya untuk meringankan beban masyarakat di sekitar Ruas…

17 jam yang lalu