MEGAPOLITAN

Begini Isi Pergub Pemprov DKI untuk Pelanggar PSBB

MONITOR, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal memberikan sanksi terhadap para pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu tertuang di dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 41 tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi Terhadap Pelanggaran Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Covid-19 di Provinsi Daerah Ibu Kota DKI Jakarta.

Dalam dokumen yang diterima, Pergub nomor 41 tahun 2020 itu ditandatangani oleh Kepala Biro Hukum DKI Jakarta Yayan Yuhanah pada 30 April 2020. Saat ini, sudah dilaksanakan oleh aparat Satpol PP DKI Jakarta dalam menjalani produk hukum tersebut.

“Ya, sudah (diundangkan) dari 30 April. Sudah dilaksanakan oleh Satpol PP,” kata Yayan kepada wartawan.

Adapun sanksi yang diberikan berupa hukuman membersihkan fasilitas umum. Di antaranya membersihkan fasilitas umum sambil mengenakan rompi oranye. Selain sanksi sosial, pelanggar juga bisa dikenakan denda minimal Rp100 dan maksimal Rp250.000.

“Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan dapat didampingi oleh Kepolisian,”demikian bunyi penggalan isi Pergub tersebut.

Adapun pelanggar yang dimaksud adalah mereka yang tertangkap berkumpul dengan jumlah lebih dari lima orang, kemudian bagi pengguna kendaraan roda empat yang mengangkut penumpang yang melebihi kapasitas atau lebih dari 50 persen. Atau mereka yang tak mengenakan masker dan sarung tangan saat berkegiatan di luar rumah.

Bagi pengguna kendaraan pribadi yang kedapatan melanggar maka nominal denda yang diberikan berbeda yakni Rp500.000,00 dan paling banyak Rp1.000.000,00.

“Setiap pengemudi mobil penumpang pribadi yang melanggar pembatasan jumlah orang maksimal 50 persen dari kapasitas kendaraan dan/ atau tidak menggunakan masker dalam kendaraan dikenakan sanksi: denda administratif paling sedikit Rp500.000,00 dan paling banyak Rp1.000.000,00 atau kerja sosial berupa membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi atau tindakan penderekan ke tempat penyimpanan kendaraan bermotor yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” pungkas Yayan mengacu pada isi Pergub.

Recent Posts

Kosmetik Berbahaya Marak di Pasaran, Puan: Perlindungan Konsumen Harus Dijamin

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti temuan 16 item kosmetik yang terbukti…

2 jam yang lalu

Pasca Lebaran Roojai Catat Klaim Asuransi Mobil Melonjak, Apa Penyebabnya?

MONITOR, Jakarta - Lebaran selalu identik dengan mudik, tradisi tahunan yang membuat jutaan orang pulang…

2 jam yang lalu

Donald Trump Protes Kebijakan Halal Indonesia, PBNU Minta AS Ikut Aturan

MONITOR, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump protes terhadap kebijakan halal yang diterapkan Indonesia…

4 jam yang lalu

Komisi X DPR Berduka Paus Fransiskus Tiada, Harap Semangat Majukan Pendidikan Tetap Menyala

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayanti sangat berduka atas…

4 jam yang lalu

Menag Tulis Pesan Duka di Kedutaan Vatikan atas Berpulangnya Paus Fransiskus

MONITOR, Jakarta - Langit Jakarta masih berawan ketika Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, melangkah…

5 jam yang lalu

Raker dengan OIKN, DPR Singgung Soal Lorem Ipsum Dolor Amet di Tugu Titik 0 IKN

MONITOR, Jakarta - Tulisan “Lorem Ipsum Dolor Amet” di tugu Titik 0 IKN yang beberapa…

6 jam yang lalu