PERTANIAN

Hadapi Pandemi Covid 19, Gubernur Malut Perkuat Cadangan Pangan

MONITOR, Jakarta – Gubernur Maluku Utara (Malut), KH Abdul Gani Kasuba memprioritaskan perkuat cadangan pangan lokal guna menghadapi pandemi virus corona (covid 19) yang dikhawatirkan berlangsung lama. Oleh karena itu, ia belum memikirkan usulan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ke Kementerian Kesehatan.

“Saya pikirkan sekarang cari lahan-lahan yang bebas untuk tanam singkong dan pisang. Rencananya Senin besok (11/5/2020,red) melaunching gerakan pencanangan pangan lokal dengan menanam pisang, singkong, dan tanaman jeni umbi-umbian lainnya di kebun yang berada di Sofifi,” demikian diungkapkan Abdul Gani usai penyerahan APD di Ternate, Kamis (7/5/2020).

Akan hal ini, Abdul Gani telah perintahkan Kepala Dinas Pertanian untuk mencari lahan kosong untuk dimanfaatkan guna menghasilkan pangan lokal.

Namun demikian, ia optimistis pandemi ini lebih cepat berakhir jika masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan sering mencuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan hindari kerumunan.

“Jakarta yang begitu rumit mereka mampu menurunkan kasus Covid-19. Itu tentu karena disiplin,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Malut Rizal Ismail menuturkan Gubernur Malut sengaja menjadikan lahannya sebagai percontohan agar bisa diikuti oleh kabupaten/kota dan masyarakat yang memiliki lahan kosong. Program ini bukan proyek melainkan swadaya Gubernur itu sendiri.

“Pak Gubernur mengajak kepada kabupaten/kota dan masyarakat jangan kosongkan lahan. Kami pihak dinas hanya membantu meminjamkan mesin pengelola tanah pada lahan yang digunakan menanam pisang dan umbi-umbian,” tuturnya.

Lebih lanjut Rizal menegaskan di masa pandemi covid 19 ini, cadangan pangan lokal ini perlu disiapkan. Apalagi mengingat masyarakat Maluku Utara dewasa ini lebih cenderung mengonsumsi nasi, sementara luas sawah di Maluku Utara hanya 13.500 hektar.

“Lahan seluas itu jika produksi beras dua kali dalam setahun hanya mampu memenuhi kebutuhan, sementara petani sebagian belum bisa menanam dua tahun sekali karena terkendala irigasi. Makanya yang bisa tanam dua kali itu hanya sebagian. kita perlu bahan alternatif,” tandasnya.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam memperkuat cadangan pangan nasional terutama dari pinggiran, pihak mendukung penuh penguatan pangan di Provinsi Malut.

Di sisi lain, Kementan juga melakukan kebijakan intervensi daerah surplus untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah yang membutuhkan.

“Beberapa upaya intervensi yang dilakukan pemerintah, diantaranya mengalokasikan stok beras nasional dari daerah yang surplus ke daerah yang membutuhkan, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk mendistribusikan stok beras,” terangnya.

Recent Posts

TNI Hormati Keputusan Pemerintah Tunjuk Mayjen Ahmad Rizal Ramadhani jadi Dirut Bulog

MONITOR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghormati dan mendukung penuh keputusan pemerintah yang menunjuk…

53 menit yang lalu

Kemenag Pendataan Siswa Madrasah dengan Kesulitan Fungsional Disabilitas

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama melakukan proses pendataan siswa madrasah dengan kesulitan fungsional disabilitas. Proses…

1 jam yang lalu

Direktur Diktis Harap AICIS 2025 Bisa Hasilkan Rekomendasi Kebijakan Publik

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Tiggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendis Kemenag RI baru saja…

2 jam yang lalu

Wamen Helvi Sebut Wirausaha By Design Jadi Kunci Sukses Sektor UMKM Indonesia

MONITOR, Cirebon - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menyebut…

2 jam yang lalu

BEM Nusantara DKI Jakarta Apresiasi Gubernur Tangani Persoalan Banjir

MONITOR, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DKI Jakarta memberikan apresiasi kepada Gubernur Pramono…

11 jam yang lalu

DPR Desak Polisi Usut Kasus Jual Beli Rekening Judol, Dorong Pelaku Dijerat Hukuman Maksimal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas pihak-pihak…

12 jam yang lalu