PERTANIAN

Di Tengah Pandemi Covid-19, Pisang Mas Kirana Makin Diburu Warga

MONITOR, Lumajang – Saat ini Indonesia mengalami Pandemi Covid-19 dan sudah menyebar hampir di seluruh daerah. Kondisi tersebut berdampak melemahnya perekonomian akibat dari berbagai sektor usaha tidak berjalan dengan optimal. Hanya segelintir yang masih bertahan.

Sektor pertanian termasuk yang bertahan, terutama buah-buahan merupakan salah satu sektor usaha yang masih berjalan dengan baik. Di tengah wabah pandemi Covid 19 ini, permintaan akan produk buah- buahan justru makin meningkat.

Tak terkecuali buah Pisang Mas Kirana asal Kabupaten Lumajang, selama pandemi Covid-19 mewabah di tanah air permintaannya mengalami peningkatan. Sebagai salah satu sentra utama produksi, pisang Mas Kirana mengalami defisit yang dikarenakan meningkatnya permintaan.

“Saat ini permintaan pisang Mas Kirana meningkat drastis,” kata Doni, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kab. Lumajang melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/5).

Lebih lanjut Doni mengatakan bahwa saat ini permintaan pisang Mas Kirana mencapai 350 Ton per bulan. “Sementara yang dapat dipenuhi 200 ton per bulan, ujarnya.

“Harga di tingkat petani cukup bagus yaitu 7 hingga 8 ribu per kilogram. Pasarnya pun sudah meluas yaitu mencapai Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan beberapa kota lainnya,” beber Doni.

Lebih detil Doni menjelaskan bahwa luasan existing tanaman pisang Mas Kirana di Kabupaten Lumajang mencapai 790 hektar. Tersebar di beberapa sentra utama yaitu di kecamatan Tempursari, Senduro dan Pasirjambe.

“Kami sangat bersyukur, atas perhatian dan dukungan dari Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Hortikultura yang sejak tahun 2015 s/d 2019 telah memfasilitasi pengembangan kawasan pisang Mas Kirana melalui APBN seluas 100 hektare,” katanya dengan semangat.

Dihubungi terpisah, Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman, mengatakan bahwa Kabupaten Lumajang memiliki potensi dan prospek yang bagus untuk pengembangan pisang Mas Kirana.

“Tahun 2020 ini kami akan memfasilitasi pengembangan kawasan pisang Mas Kirana seluas 182 hektar melalui dana APBN”, jelas Liferdi.

“Ke depan diharapkan produk pisang Mas Kirana Lumajang ini tidak hanya memenuhi pasar domestik tapi juga dapat juga dapat diekspor”, tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengatakan akan terus mendorong agar petani pisang mampu menghasilkan produk bermutu. Hal ini sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas komoditas pertanian yang dihasilkan, disamping sebagai bagian dari upaya peningkatan ekspor tiga kali lipat komoditas pertanian (GraTiEks).

“Salah satunya dengan cara menerapkan budidaya sesuai kaidah GAP”,pungkasnya.

Recent Posts

Gelar BGN 2025, Menperin: Harus Agresif Tunjukkan dan Bangga Pakai Batik

MONITOR, Jakarta - Industri fesyen merupakan salah satu subsektor unggulan dalam industri kreatif nasional yang…

60 menit yang lalu

Aksi Bela Palestina, DPR Tegaskan Pentingnya Solidaritas Seluruh Elemen Bangsa

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyampaikan…

6 jam yang lalu

Inisiatif Kemenperin Ajak Publik Dukung Transformasi Industri Hijau

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) kembali menegaskan…

8 jam yang lalu

Kementerian PU Kebut Selesainya Kawasan Permukiman Tanjung Banun

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mendorong pengembangan kawasan permukiman yang layak huni…

12 jam yang lalu

Ketua Komisi DPR: Pengibaran Bendera One Piece Tidak Berarti Melecehkan Simbol Negara

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI Wily Aditya menanggapi fenomena maraknya pengibaran bendera…

12 jam yang lalu

Kemenperin dan BPS Kumpulkan Data Kawasan Industri, Bidik Target Ekonomi

MONITOR, Jakarta - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam lima tahun ke depan.…

14 jam yang lalu