Jumat, 26 April, 2024

Gapoktan Harapan Jaya Gowa Sukses Berkat Program Kostraling

MONITOR, Gowa – Dalam upaya meningkatkan stabilitas pangan khususnya beras pemerintah meluncurkan program penguatan kelembagaan penggilingan padi dengan nama Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Program ini diluncurkan dengan dua tujuan utama yaitu pengamanan harga jual petani agar tidak jatuh saat panen raya karena banyaknya pembeli serta pengamanan harga beras saat tidak ada panen, karena banyaknya pemegang stok yang dikuasai oleh penerima program Kostraling.

Dalam upaya mensukseskan kegiatan kostraling, pemerintah memberikan stimulus berupa bantuan alat panen dan pasca panen untuk menekan biaya panen pasca panen serta meningkatkan mutu padi/beras nantinya, pembinaan usaha serta permodalan dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bunganya disubsidi oleh pemerintah (nasabah membayar 6% per tahun) dengan plafon kredit maksimal Rp. 500 juta per penerima untuk jenis KUR ritel atau pelaku usaha yang sudah ber badan hukum.

Gapoktan Harapan Jaya merupakan salah satu kelompok tani serta pelaku usaha yang berada di Desa Kalemandale Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dan telah melaksanakan program ini sejak pertengahan Maret lalu. Kelompok ini telah mendapatkan bantuan dari pemerintah mulai tahun 2012 berupa mesin penggilingan dan pengeringan padi serta saat ini ditunjuk sebagai pengelola alat mesin pertanian untuk wilayah Sekitar kecamatan Bajeng Barat.

Ketua Gapoktan Harapan Jaya, Kamarudin Rowa menyampaikan bahwa setelah mendapatkan fasilitasi kredit dari progam KUR yang disalurkan oleh Bank Negara Indonesia, Gapoktan Harapan Jaya mampu melakukan serapan gabah sebanyak 230 ton atau meningkat lebih dari 100% dari stok sebelumnya. “Kelompok kami melakukan pembelian gabah kering panen di sekitar lokasi usaha dengan harga sedikit lebih tinggi dari pembeli lain serta jika harga berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), maka gabah yang berasal dari anggota kelompok akan dibeli sesuai dengan HPP yang sudah ditetapkan pemerintah.” ujar Kamarudin.

- Advertisement -

Dihubungi di tempat terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Gatut Sumbogodjati menyampaikan bahwa Selain bantuan KUR, anggota kelompok juga dibantu sarana produksi serta dukungan alat dan mesin pertanian saat akan melakukan kegiatan budidaya padi dan setiap akhir tahun anggota kelompok juga akan memperoleh imbal balik semacam hasil usaha dari berbagai kegiatan usaha yang dijalankan bersama, sehingga keterikatan antara Gapoktan dan anggota terus terjalin dan semakin erat.
“Dengan mekanisme timbal balik tersebut, maka Gapoktan dan anggota merasa sama-sama merasa di untungkan dan merupakan cikal bakal dari terbentukya ‘’Factory Farming,” kata Gatut.

“Kostraling ini merupakan gagasan Mentan SYL untuk menyerap gabah petani di saat panen raya dengan harga yang wajar didukung dengan KUR dan pemasaran berasnya dengan cara langsung dan kerjasama pasar online” ujarnya

Selanjutnya sesuai kebijakan Dirjen Tanaman Pangan, kostraling ini diperkuat dengan sistem aplikasi pelaporan online, dilengkapi sarpras, kelembagaan kuat dan bekerja secara efisien serta mampu menurunkan susut hasil pungkas Gatut

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER