Jumat, 29 Maret, 2024

Cara SMAN 1 Depok Usir Kebosanan Siswa saat Belajar di Rumah

MONITOR, Depok – Sejak Corona Virus Disease atau Covid-19 dinyatakan telah masuk ke Indonesia bulan lalu, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengintruksikan pada seluruh satuan pendidikan untuk menerapkan sistem Belajar di Rumah.

Tak hanya penuh tantangan, Belajar di Rumah bagi para siswa tentu memiliki hambatannya masing-masing, mulai dari gangguan keinginan untuk bermain, konsentrasi yang terpecah oleh kegiatan di sekitar, hingga kebosanan yang dapat menurunkan minat belajar siswa.

Di sini lah peran ujung tombak pengajaran, diantaranya sekolah dan guru sangat dibutuhkan dalam menyusun strategi guna mengatasi kendala-kendala yang dihadapi siswa, agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan menyenangkan.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Depok misalnya, guna mendukung program Belajar di Rumah, berbagai strategi dan metode dilakukan, mulai dari diskusi, kuis, tanya jawab hingga teleconference pun dilakukan, tak lain hanya untuk mengusir kebosanan dan para siswa dapat belajar dengan senang.

- Advertisement -

“Agar para siswa tidak bosan, cara pembelajaran yang diterapkan SMA Negeri 1 Depok cukup berpariasi, mulai dari diskusi, kuis, tanya jawab dan teleconference. Kami menjaga agar para siswa merasa senang dan tidak bosan,” tutur salah satu Guru di SMA Negeri 1 Depok, Subejo saat dihubungi MONITOR, Kamis (2/4).

Menurutnya, dengan variasi metode tersebut, kegiatan belajar dan mengajar menjadi lebih hidup. Dimana para orang tua atau wali siswa juga turut memonitor kegiatan yang semuanya dilakukan secara daring tersebut.

Pada metode teleconference misalnya, suasana akrab antara guru dengan siswa dapat terbangun, dimana biasanya ada kecanggungan pada siswa bila bertatap muka di kelas. Demikian juga kuis, para siswa tak lagi malu-malu menjawab soal yang diberikan, bahkan berlomba-lomba.

Untuk siswa yang terkendala dengan perangkat atau jaringan internet, SMA Negeri 1 Depok memberikan kelonggaran, dimana tugas yang diberikan dapat dikumpulkan saat masuk sekolah atau kegiatan belajar dan mengajar dimulai nanti.

“Untuk pelajar yang tidak memiliki jaringan internet, kami kasih kelonggaran, ada tenggat waktu, tugasnya dikumpulkan saat masuk sekolah,” tutur Subejo.

Kendati Belajar di Rumah menghadirkan suasana baru dalam kegiatan belajar dan mengajar, Pria yang akrab disapa Pak Bejo ini berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Pasalnya, menurutnya tatap muka bagi pelajar SMA sangat diperlukan untuk meminimalisir kendala-kendala yang ada saat belajar.

“Lebih efektif lagi sebetulnya harus ada tatap muka, sehingga dapat meminimalisir kendala-kendala yang dialami siswa,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER