MONITOR, Jakarta – Rencana dewan perwakilan rakyat (DPR) RI untuk melakukan rapid test Corona kepada 575 anggota dewan berserta keluarganya, terus mendapat perhatian.
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, misalnya. Ia menilai sangatlah tidak elok hal itu dilakukan justru di tengah kondisi para tenaga medis dan rumah sakit membutuhkan banyak rapid test bagi masyarakat.
“Tidak elok di tengah kondisi saat ini dimana tenaga medis dan rakyat lebih membutuhkan pengadaan rapid test,” kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya, dimuat Selasa (24/3).
Ia mengatakan, jangan sampai ada kesan di publik adanya perbedaan perlakuan antara anggota dewan dan keluarganya dengan masyrakat pada umumnya terkait penanganan pencegahan wabah Wuhan tersebut.
Menurut dia, protokol kesehatan tentu diberlakukan di Kompleks DPR, baik di kantor maupun rumah dinas, tetapi untuk tes Corona, sambung dia, cukup diprioritaskan kepada anggota yang memang terindikasi sakit.
Sehingga, lajut dia, rapid test massal Corona sebaiknya memprioritaskan kepada rakyat.
“Intinya, fraksi PKS DPR tidak setuju jika diadakan tes Corona kepada seluruh anggota DPR dan keluarganya. Di tengah kondisi seperti sekarang setiap anggota DPR harus mengutamakan rakyat, harus hadir bersama rakyat, dan memprioritaskan kebutuhan tenaga medis dan mereka yang terpapar langsung dalam menangani virus Corona,”papar anggota komisi I DPR itu.
“Jika ada indikasi atau gejala sakit anggota DPR dan keluarganya bisa berkonsultasi pada dokter dan merujuk rumah sakit secara mandiri sebagaimana masyarakat umumnya,”pungkasnya.
