POLITIK

Hadapi Masalah Global, SBY Ingatkan Pemerintah Tak Bisa Bekerja Sendiri

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpandangan dengan melihat situasi global yang terjadi saat ini, setidaknya ada tiga tugas besar yang akan dihadapi bangsa ini pada lima tahun mendatang. Pertama, kata SBY, bagaimana cara mengatasi dampak dari permasalahan dunia yang baru.

“Kedua, bagaimana mengatasi permasalahan internal kita, utamanya di bidang ekonomi. Sedangkan ketiga, bagaimana mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan lebih makmur di tahun 2024 mendatang, sesuai “janji-janji kampanye” dalam Pemilu 2019 yang lalu,” papar SBY dalam pidato politiknya, di Kongres V Partai Demokrat, di Hall JCC, Senayan, Minggu (15/3).

Menurut pandangannya, tidak ada jalan pintas dan tidak ada pula resep ajaib bagi Indonesia. Sehingga, tiga tugas besar tersebut bisa dilaksanakan jika bangsa ini makin bersatu, membangun kebersamaan, berpikir cerdas dan bekerja keras, di bawah kepemim-pinan dan “direction” pemimpin nasional.

“Terlalu sombong jika ada pihak yang merasa bisa bekerja sendiri. Negara pun memerlukan dukungan rakyat. In crucial thing, unity,” sebut presiden Indonesia keenam tersebut.

Dalam kesempatannya itu, SBY juga mengintruksikan kepada semua kader partai berlambang bintang mercy untuk tidak berdiam diri, dengan ikut serta dalam menjalankan tiga tugas besar itu.

“Sungguhpun Partai Demokrat bukan bagian dari koalisi, dan kader utama kita tidak ada di dalam kabinet Presiden Jokowi, namun secara moral kita ikut bertanggung jawab atas nasib dan masa depan rakyat kita,” ucapnya.

“Do nothing, berdiam diri, apatis dan membiarkan permasalahan yang ada di negeri ini, bukanlah sikap dan pilihan Partai Demokrat,” tambahnya.

Sehingga, imbuh dia, jika akhir-akhir ini Demokrat kerap menyampaikan pandangan, saran dan terkadang kritik, merupakan tanggung jawab moral dan politik Partai Demokrat. Karena tidak berada dalam koalisi, Demokrat tentu tidak bisa menyampaikannya secara langsung.

“Parlemen dan ruang publik adalah wahana yang tepat bagi Demokrat untuk bersuara. Bersuara secara terang dan terbuka, disertai solusi dan rekomendasi,” pungkasnya.

Recent Posts

Kloter KJT 28 Tutup Layanan Makkah, Jemaah Terkonsentrasi di Madinah

MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan haji di Makkah hari ini berakhir ditandai pelepasan jemaah kloter…

6 jam yang lalu

Soal Illegal Fishing, Prof Rokhmin Desak KKP Ambil Langkah Total Football

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, melontarkan kritik tajam dalam…

9 jam yang lalu

Marak Kasus Virus Hanta, Puan Minta Tindakan Cepat dan Terpadu Hadapi Ancaman Zoonosis

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti temuan sejumlah kasus virus Hanta tipe…

12 jam yang lalu

Intoleransi Berujung Kasus Pidana di Sukabumi, DPR Ingatkan Beribadah Hak Setiap Warga

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menyampaikan keprihatinan atas insiden pembubaran…

13 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Monev KIP 2025, Optimistis Raih Hasil Maksimal

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mulai mempersiapkan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap layanan informasi…

14 jam yang lalu

Prof Rokhmin Minta Kementan Agar Tak Terobsesi pada Angka Produksi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyampaikan kritik tajam soal…

15 jam yang lalu