PARLEMEN

Angka Kebocoran Terus Meningkat, BPH Migas Diminta Berantas Mafia BBM Bersubsidi

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, menyayangkan meningkatnya kebocoran penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di berbagai daerah. Setiap tahun angka kebocoran ini terus meningkat sehingga subsidi BBM membengkak. 

Tahun 2017 dilaporkan ada 187 kasus penyalagunaan BBM bersubsidi. Tahun 2018 meningkat jadi 260 kasus. Dan di tahun 2019 naik lagi menjadi 404 kasus.

Akibat penyalagunaan BBM subsidi tersebut, di tahun 2019 terjadi over kuota solar subsidi sebesar 1,7 juta kilo liter.

“Melihat data kebocoran yang terus meningkat, sepertinya ada pihak yang sengaja menikmati penyalagunaan BBM bersubsidi ini. Harusnya BPH Migas meningkatkan fungsi pengawasan. Jika perlu bekerjasama dengan pihak keamanan untuk mengungkap mafia yang bermain di balik penyalagunaan BBM bersubsidi ini,” ungkap Mulyanto.

BPH Migas, kata Mulyanto, harus mengubah pola kerja selama ini, agar pengawasannya lebih efektif. Melihat data penyalagunaan BBM subsidi yang terus meningkat setiap tahunnya, berarti ada ketidaklaziman dalam sistem pendistribusian BBM bersubsidi selama ini.

Untuk meminimalisasi kasus penyalagunaan BBM subsidi tersebut, Mulyanto mendesak BPH Migas mempercepat penggunaan nozel dijital di semua SPBU. BPH Migas harus mengejar target realisasi penggunaan nozel dijital di 5518 SPBU pada Juni 2020.

Melalui sistem ini maka volume BBM bersubsidi yang dibayar oleh pemerintah didasarkan pada volume BBM yang keluar dari nozel SPBU bukan di titik transportasi atau depo BBM.

“BPH Migas harus kerja maksimal merealisasikan target ini. Apalagi capaian target hingga saat ini masih di bawah 50%. Harusnya Juni 2020 ini sudah tuntas. Semua SPBU sudah menggunakan nozel digital,” jelas Mulyanto.

Mulyanto berharap penggunaan nozel dijital dapat memudahkan BPH Migas mengontrol penggunaan BBM subsidi. Apalagi bila sistem ini sudah dapat mencatat nomor polisi kendaraan secara otomatis, maka akan dapat diketahui dengan lebih cepat dan rinci, dimana, kapan, kendaraan dengan nomor polisi berapa, serta berapa banyak volume BBM bersubsidi yang dijual kepada masyarakat.

“Dengan demikian kebocoran BBM bersubsidi dapat dikurangi secara signifikan. Jangan seperti sistem sekarang yang memungkinkan terjadinya kebocoran BBM bersubsidi sehingga rakyat dirugikan,” tandas Mulyanto.

Recent Posts

Baru Distingsi Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif

MONITOR, Semarang - Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor…

2 menit yang lalu

198.727 Jemaah Haji Lunasi Biaya Haji Reguler 2025

MONITOR, Jakarta - Proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M terus…

12 menit yang lalu

Dukung Program Pemerintah di Bidang Kesehatan, Hutama Karya Resmi Bangun RSUD Tafaeri Nias Utara

MONITOR, Nias - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) resmi memulai pembangunan RSUD Tafaeri di…

48 menit yang lalu

Pemberitaan terkait Dasco Bisa Jadi Bagian Buyarkan Fokus Perangi Judol

MONITOR - Nama Wakil Ketua DPR-RI yang juga Politikus Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mencuat…

55 menit yang lalu

Personel TNI AU Gabungan Makassar Gelar Upacara Peringatan HUT Ke-79 TNI Angkatan Udara

MONITOR, Makassar - Segenap personel TNI Angkatan Udara Gabungan Makassar yang terdiri dari Komando Operasi…

10 jam yang lalu

Panglima TNI Ajak Prajurit TNI Perkuat Dedikasi kepada NKRI

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin Apel Khusus dalam rangka kegiatan…

11 jam yang lalu