PEMERINTAHAN

KemPUPR Bangun Bendungan Rukoh Untuk Irigasi 11.950 Ha Sawah di Aceh

MONITOR, Aceh – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan sektor pertanian dan pemenuhan kebutuhan air di Aceh. Sebelumnya pada 2016 di Kabupaten Pidie juga telah diselesaikan pembangunan Bendungan Rajui berkapasitas 2,67 juta meter kubik (m3) untuk mengairi areal persawahan seluas 1.000 hektare (ha).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Disamping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Bendungan yang berada di aliran Sungai Krueng Rukoh ini memiliki luas area genangan mencapai 767 ha dan disiapkan untuk menampung air hingga 128 juta meter kubik. Bendungan ini mempunyai arti penting bagi masyarakat untuk mengairi lahan persawahan seluas 11.950 hektare (Ha) khususnya di Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie.

Bendungan ini dibangun sejak akhir tahun 2018 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,5 triliun. Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara bertahap melalui dua paket dengan masing-masing kontraktor, PT. Nindya Karya (Persero) untuk paket 1 senilai Rp 377 miliar dan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk KSO PT. Adhi Karya (Persero) dan PT. Andesmont Sakti untuk paket 2 senilai Rp 1,129 triliun.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Djaya Sukarno menyatakan, saat ini progres konstruksi bendungan sudah sebesar 8,69% dan ditargetkan selesai pada 2022.
“Saat ini konstruksi memasuki tahap penyelesaian outlet terowongan pengelak aliran sungai agar dapat dilakukan pekerjaan utama pada tubuh bendungan,” ujarnya.

Selain sebagai sumber irigasi, bendungan ini diharapkan juga dapat memiliki manfaat untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dan penyediaan air baku sebesar 0,90 m3/detik bagi 22.848 jiwa di wilayah Kecamatan Titeue, Kabupaten Pidie. Kehadiran bendungan juga berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 1,22 MW, serta mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Pidie untuk periode ulang 50 tahunan dan sebagai destinasi wisata baru.

Bendungan Rukoh merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Ditjen Sumber Daya Air sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh. Selain itu di Kabupaten Pidie juga telah direncanakan pembangunan Bendungan Tiro yang letaknya di hulu dari Bendungan Rukoh.

Djaya mengatakan, saat ini Kementerian PUPR masih menyusun perubahan desain pembangunan Bendungan Tiro yang direncanakan bisa selesai desainnya, dan bila disetujui, dilanjutkan dengan dimulainya kegiatan konstruksi pada tahun 2021, sehingga pembangunan bisa dimulai pada Desember 2020 atau awal tahun 2021. Menurutnya kedua bendungan tersebut akan saling terhubung lewat dibangunnya terowongan yang dapat mengalirkan air ke Bendungan Rukoh saat tampungan di Bendungan Tiro melewati kapasitas.

“Untuk desain pembangunan Bendungan Tiro masih menunggu sertifikasi dan persetujuannya karena ada perubahan akibat permasalahan lahan sehingga dibuat tampungan air yang lebih kecil. Jika sebelumnya dirancang untuk menampung air sebanyak 45 juta m3 menjadi hanya 15 juta m3,” ujar Djaya.

Recent Posts

Ratusan Tokoh Diusulkan Raih Pesantren Award 2025

MONITOR, Jakarta - Pesantren Award 2025 segera memasuki tahap seleksi. Ada ratusan tokoh yang diusulkan…

2 jam yang lalu

Soroti Sekolah di Kabupaten Lebak, DPR: Rata-rata Tidak Lulus SMP

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyoroti kondisi pendidikan di…

5 jam yang lalu

Tokoh Muda Aceh: Jangan Biarkan UUPA jadi Kosmetik Elit Politik

MONITOR, Jakarta - Ada satu hal yang kerap terulang dalam sejarah politik Indonesia yaitu regulasi…

6 jam yang lalu

Menag Klaim Masjid, Rumah Besar Kemanusiaan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan Masjid Raya Al Bakrie di Bandar Lampung,…

6 jam yang lalu

Menperin Reformasi Kebijakan TKDN: Kini Lebih Murah, Mudah, Cepat, Transparan dan Akuntabel

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah meresmikan kebijakan baru terkait Tingkat Komponen…

7 jam yang lalu

Menag Minta Penyuluh Lintas Agama Jadi Duta Perdamaian, Rawat Persaudaraan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta penyuluh lintas agama untuk menjadi duta perdamaian…

18 jam yang lalu