MONITOR, Jakarta – Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta tetap ngotot minta Formula E dibatalkan. Bahkan PSI memandang penolakan Formula E di helat di Monas dan dipindah ke luar Monas dianggap percuma dan hanya menandakan tidak adanya rencana yang matang dari Pemprov DKI Jakarta terkait formula E.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad mengatakan, sedari awal atau saat perencanaan anggaran, Fraksi PSI jelas menolak formula E. Untuk itu, dia meminta Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi perjanjian kerjasama atau MOU agar jangan sampai ada kerugian negara atas pemberhentian kegiatan formula E itu.
“Kami minta batal. Ketika ada wacana memindahkan lokasi atau rute, itu menandakan tidak ada rencana matang,” tegasnya di Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta, Kamis (6/2).
Idris pun meminta agar anggaran Rp 1,2 triliun yang disiapkan untuk formula E itu digunakan untuk antisipasi banjir. Saat ini terdapat tiga program antisipasi banjir yang lebih layak menjadi prioritas Pemprov DKI, yaitu perbaikan tanggul, normalisasi sungai, dan perbaikan pompa.
Dijelaskannya, survei Kementerian PUPR menemukan 44 tanggul rusak di Jabodetabek. Salah satunya, ada tanggul jebol di Kramat Jati, Jakarta Timur, namun warga sekitar terpaksa memperbaikinya secara swadaya.
“Saking lambatnya Pemprov DKI, warga sampai memperbaiki tanggul sendiri. Uang dan materialnya dari warga semua, Rp 20 juta. Uang segitu ngga ada apa-apanya dibanding anggaran Formula E sebesar Rp 1,2 triliun,” pungkasnya.