PERTANIAN

Ponorogo Siap Lepas 110 Ton Kunyit ke India

MONITOR, Ponorogo – Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot potensi-potensi komoditasnya. Tidak hanya sayur dan buah-buahan, komoditas tanaman obat ternyata juga mampu bersaing ekspor. Salah satunya kunyit.

Kunyit merupakan salah satu primadona tanaman obat yang banyak dikembangkan di wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur khususnya Kabupaten Ponorogo. CV Berkah Jaya tengah siapkan pelepasan 110 ton kunyit ke India. Perusahaan ini bergerak di bidang ekspor tanaman obat seperti gingseng, kunyit dan lengkuas. Pihaknya bekerja sama dengan petani mitra dan rutin melakukan ekspor sejak 2017.

Kunyit yang diekspor berasal dari petani mitra dan non mitra di daerah Kediri, Pacitan, Trenggalek, dan Wonogiri. Kunyit yang diekspor dalam bentuk kering dan memiliki kandungan curcumin minimal 4 persen.

Direktur Utama Berkah Jaya, Gigih menjelaskan bahwa perusahaannya rutin ekspor ke negara yang terkenal dengan julukan negara anak benua tersebut.

“Tahun 2017 kami ekspor 100 ton kunyit kering. Pada 2018 volumenya meningkat hingga 1.100 ton per tahun. Tahun ini ditargetkan 1.000 ton,” ujar Gigih.

Gigih menyebutkan, ekspor dilakukan sebanyak 10 kali pengiriman. Sekali kirim volumenya 100-110 atau 5 kontainer dengan nilai ekspornya mencapai Rp 1,8 miliar.

“Untuk tahun ini rencananya pengiriman perdana akan kami lakukan minggu pertama Februari dan berlanjut hingga Desember mendatang,” sambung Gigih.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto sangat bangga dan mendukung kinerja ekspor CV Berkah Jaya.

“Saya sangat bangga atas hal ini. Ternyata produk-produk tanaman obat kita diminati oleh negara lain. Saya berharap CV Berkah Jaya bisa terus meningkatkan volume ekspor dan memperluas jaringan pasarnya untuk medukung Gratieks,” ujar Prihasto sumringah.

Prihasto juga berharap petani terus gigih meningkatkan hasil produksinya termasuk menerapkan teknologi terbaru.

“Di sisi on farm saya juga berharap agar petani tanaman obat semakin semangat dalam berbudidaya. Kemudian juga mau dan mampu menerapkan teknologi-teknologi modern untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan saya saing produknya,” tutup Anton.

Recent Posts

Itjen Kemenag Lakukan Pengawasan Madrasah Ramah Anak dan Audit BOS

MONITOR, Jakarta - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama akan melakukan evaluasi madrasah ramah anak dan…

34 menit yang lalu

Kenalkan Budaya dan Komoditas Pertanian Banyuwangi, PUPR Tuntaskan Penataan Kawasan Agrowisata Tamansuruh

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan penataan kawasan Agrowisata…

57 menit yang lalu

Komisi III DPR Minta Kepolisian dan Kejaksaan Moratorium Pemidanaan Pengguna Narkoba

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR meminta Kepolisian dan Kejaksaan melakukan moratorium terhadap pemidanaan pengguna narkoba.…

1 jam yang lalu

Diramaikan 30.000 Pengunjung, Erick Thohir Dukung Pengembangan UMKM daerah lewat Karya Nyata Fest Vol.6 Pekanbaru

MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN Erick Thohir terus membuktikan dukungannya dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil,…

2 jam yang lalu

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas…

3 jam yang lalu

Ketua MPR Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea Bangun LNG Center di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung…

3 jam yang lalu