BERITA

Kompak dengan DPRD DKI, Mensesneg Minta Anies Hentikan Revitalisasi Monas

MONITOR, Jakarta – Revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) yang dicanangkan Gubernur DKI Anies Baswedan disorot banyak kalangan. Belakangan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno tampak kompak dengan usulan kalangan DPRD DKI.

Dengan tegas, Pratikno meminta Anies dan anak buahnya menghentikan proyek pembangunan revitalisasi Monas.

“Sebagai Ketua Komisi Pengarah pembangunan Kawasan Medan Merdeka, Sesuai Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Di Wilayah Daerah, pembangunan di kawasan Monas diperlukan izin Mensesneg selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan. Jadi saya meminta kepada Pemprov DKI Stop dulu pembangunan Revitalisasi Monas,” tegas Pratikno.

Ia pun mengatakan, pelaksanaan proyek tersebut belum mengantongi izin dari pihaknya, selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.

Dalam waktu dekat, pihaknya bakal menyurati Pemprov DKI untuk menindaklanjuti keputusan Komisi Pengarah. “Ya kita surati,karena itu jelas ada prosedur yang belum dilalui,” terangnya.

Satu hati dengan Mensesneg, DPRD DKI pun meminta Anies dan anak buahnya agar menghentikan aktifitas pengerjaan revitalisasi Monas. Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi saat melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke Monas, Senin (27/1).

Pras pun kaget setelah melihat langsung kondisi Monas yang sudah karena pohonnya ditebang. Tak hanya itu, Pras pun juga menyesalkan adanya pemasangan beton di kawasan yang telah digunduli tersebut.

Menurutnya dengan seperti ini maka akan mengurangi fungsi taman Monas sebagai ruang terbuka hijau yang bisa menyerap air.

“Ini udah gak bener. Pokoknya saya minta stop dulu deh,” tegas Pras.

Selain itu, ia juga mengaku heran dengan tindakan Pemprov saat pengajuan anggaran untuk revitalisasi Monas ini. Prasetio menyebut pihak Pemerinta Provinsi (Pemprov) DKI lebih dulu mengajukan anggaran dari pada rencana desainnya.

“Nah di sini juga ada suatu keanehan, seharusnya kan rencananya dulu, berapa anggarannya, baru dianggarkan. Ini enggak, dibuat anggarannya dulu baru perencanaan. Nah ini terbalik,” jelasnya.

Menurutnya, pembangunan Monas yang menebang hingga ratusan pohon tidak seperti apa yang disampaikan ke DPRD saat pembahasan anggaran. Terlebih lagi urusan pembangunan di Monas melibatkan pemerintah pusat.

Recent Posts

Terpilih Jadi Ketua Umum IKA Trisakti, Menteri Maman Gaungkan Semangat Kewirausahaan

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman resmi terpilih sebagai…

50 menit yang lalu

NanasQu Binaan Pertamina Gandeng 900 Petani Lokal Tembus Pasar Ekspor

MONITOR, Jakarta - Buah tropis nan manis asal Purbalingga kini tak hanya memanjakan lidah masyarakat…

1 jam yang lalu

Kemenag Kaji MQK Nasional dan Asia Tenggara, Dihelat Pada Oktober 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama terus mematangkan persiapan Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) tingkat Nasional dan…

3 jam yang lalu

Pertamina Dukung Ajang Balap Scooter Prix 2025

MONITOR, Jakarta - Pertamina kembali mendukung ajang balap scooter terbesar dan paling bergengsi di Indonesia yaitu…

4 jam yang lalu

Nelayan Asal Sergai Nabung 15 Tahun untuk Naik Haji

MONITOR, Jakarta - Kesabaran Salam Alifiah (95) untuk menunaikan ibadah haji terbayarkan. Ikhtiar menabung 15…

10 jam yang lalu

Bakamla Gagalkan Dugaan Penyelundupan Pasir Timah di Kepulauan Riau

MONITOR, Jakarta - Bakamla RI melalui unsur KN. Tanjung Datu-301 berhasil mengamankan sebuah kapal kayu…

13 jam yang lalu