MONITOR, Yogyakarta – Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk menghapuskan Ujian Nasional bagi siswa akan berlaku mulai tahun 2021 mendatang. Namun, gebrakan baru Nadiem rupanya mendulang kritik dari mantan Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif.
Buya Syafii pun meminta pihak Kemendikbud untuk mengkaji kembali rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) mulai 2021. Bagi Buya Syafii, mengelola masalah pendidikan di Indonesia tidak semudah mengatur perusahaan start-up Gojek yang dirintis Nadiem.
Ia pun mengingatkan, agar Mendikbud tidak asal serampangan dan berhati-hati dalam membuat kebijakan di dunia pendidikan.
“Dikaji ulang secara mendalam melibatkan para pakar pendidikan yang mengerti betul-betul itu ya, jangan serampangan. Ini bukan Gojek, pendidikan ini,” kata Buya Syafii kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (12/12).
Tokoh cendekiawan asal Sumatera Barat ini mengatakan, tujuan awal diadakannya Ujian Nasional semata-mata untuk menjaga kualitas mutu pendidikan.
“Sebab, di mana-mana ujian nasional ada untuk menjaga mutu,” pungkasnya.
MONITO, Jakarta - Pelatih tim U-17 wanita Satoru Mochizuki membawa 23 pemain untuk gelaran AFC…
MONITOR, Jakarta - Jemaah haji Indonesia diimbau untuk menjaga kesehatan jelang keberangkatan ke Arab Saudi.…
MONITOR, Kebumen - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan bersama Direktur Perlindungan Tanaman Pangan terus berkeliling…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan kepada Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR…
MONITOR, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha rumah potong hewan (RPH)…
MONITOR, Jakarta - Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Kodim 1710/Mimika Serka Juventino melaksanakan kegiatan Komsos dan…