Jumat, 26 April, 2024

Tiga Mahasiswa PTKIN Kampanyekan Moderasi Beragama di KUIS Malaysia

MONITOR, Selangor – Sebanyak tiga orang mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tampil sangat memukau saat mempresentasikan moderasi beragama di Kolej University Islamic Selangor (KUIS) Malaysia. Mereka adalah peserta yang tergabung dalam Student Mobility Program (SMP).

Ketiga mahasiswa itu adalah Bazlin Fadilah, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sandra Hidayat dari IAIN Bengkulu dan Mariana Libra Rambe, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarya. Para utusan dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ini tampil dengan paper berbahasa Inggris yang sangat bagus.

Dalam kesempatan itu, Bazlin Fadilah mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara multikultural yang relatif sukses mempersatukan anak bangsa. Menurutnya, persatuan harus dibangun atas toleransi dan menjadi dasar cara berfikir dan bersikap.

“Dengan toleransi meniscayakan antar umat beragama saling hidup damai dan beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya,” terang Bazlin saat menyampaikan presentasi.

- Advertisement -

Bagi dia, universitas merupakan ladang bagi para akademisi untuk melakukan peran penting dalam menguatkan moderasi beragama yang dibutuhkan bangsa di dunia saat ini.

Sementara itu, Sandra Hidayat mengungkapkan bahwa dirinya telah menemukan makna ‘unity in diversity’ dari rumahnya sendiri. Sandra mengaku, ibunya memiliki kepercayaan yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Namun ditengah perbedaan itu, hubungan keluarganya tetap terjalin dengan baik.

“Islam merupakan agama rahmatan lil alamin dan Indonesia menjadi contoh penting, dimana nation state berdiri kokoh dengan spirit agama,” ucap Sandra.

Selanjutnya, Libra Rambe dari UIN Yogyakarta mengatakan mahasiswa PTKI adalah generasi yang cinta damai, bersikap toleran dan inklusif dari pendidikan karakter. Untuk itu, ia menyerukan agar saling sadar dan memperkuat sisi kemanusiaan, kebangsaan dan keagamaan.

“Nilai-nilai kepedulian, kesadaran untuk menolak kekerasan, saling menghormati, dan humanis telah memperkuat kemanusiaan, kebangsaan dan keagamaan,” ujarnya.

Melihat hasil presentasi ini, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Ruchman Basori merasa bangga melihat para mahasiswa aktif mengkampanyekan moderasi beragama di luar negeri.

Diketahui, kegiatan SMP ini diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama bersama Wakil Rektor/Wakil Ketua PTKIN se-Indonesia, berlangsung tanggal 24-30 November 2019.

Rombongan dipimpin oleh Ida Umami Wakil Rektor III IAIN Metro Lampung dan Waryono Abdul Ghofur Wakil Rektor III UIN Jogjakarta dengan mengunjungi 4 perguruan tinggi, Kolej Az-Zuhri di Singapura, KUIS-Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor (Universitas Islam Antarbangsa Selangor), International Islamic University of Malaysia (IIUM) dan di Fathoni University Thailand.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER