POLITIK

Jadi Petinggi BUMN, Gerindra Tuntut Ahok Mundur dari PDIP

MONITOR, Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini resmi diangkat sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero). Namun rupanya, hal tersebut dipersoalkan oleh Partai Gerindra, partai yang dulu mengkader Ahok sebelum menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Partai besutan Prabowo Subianto ini rupanya menuntut Ahok mundur dari partai politik yang kini menaunginya, yakni PDIP. Desakan tersebut muncul dari Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade.

Andre menyebut, sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir tentu bisa membuat aturan baru yang mewajibkan Komisaris Utama BUMN mundur dari parpol.

“Semua tergantung Pak Menteri BUMN. Kalau ingin Pak Ahok untuk mundur dari partai politik, ya gampang saja, ubah PER (Peraturan Menteri BUMN) 02 dan PER 03. Bikin peraturan Menteri BUMN yang baru. Masukkan dalam aturan itu bahwa anggota, direksi dan komisaris harus bebas dari parpol yang menjadi kader, ber-KTA harus keluar dari partai atau mengundurkan diri parpolnya,” kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade, kepada awak media, Jumat malam, (22/11)

Andre menambahkan, saat ini memang tidak ada aturan yang spesifik yang melarang petinggi BUMN mundur dari parpol.

“Aturan yang dimaksudnya adalah PER-02/MBU/02/2015 tentang Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara serta PER-03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan Tata Cara Pengangkatan, dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara,” terangnya.

“Dalam syaratnya memang disebutkan bahwa calon itu yang diangkat tidak boleh menjadi anggota legislatif, maupun calon legislatif ataupun pengurus partai politik. Nah, ada memang celah, tidak ada larangan anggota atau kader partai politik hanya melarang pengurus. Ahok ini kan hanya ber-KTA PDIP,” sambungnya.

Oleh sebab itu, kata Andre, wajar jika PDIP mengatakan Ahok tak harus mundur dari partai. Meski demikian, Andre mengusulkan jika memang Erick ingin para pejabat BUMN tak dihuni oleh orang-orang dari parpol maka bisa dilakukan lewat pembentukan Peraturan Menteri (permen) yang baru.

Selain itu, Andre juga berharap Erick kembali bertemu Ahok dan mengingatkan agar mengubah cara komunikasi jika menjadi Komut Pertamina. Dia khawatir maksud baik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Erick untuk memperbaiki BUMN menempatkan Ahok bisa disalahpahami oleh orang-orang gara-gara pola komunikasi yang kurang baik.

“Pola komunikasi diubah. Jangan sampai tujuannya Pak Erick dan Pak Jokowi baik membawa kebaikan ke BUMN tapi ujungnya akhirnya yang muncul kekisruhan karena pola dan komunikasi Pak Ahok,” pungkasnya.

Recent Posts

Evaluasi TPHD, DPR Dorong BP Haji Cetak Petugas Haji Profesional

MONITOR, Jakarta - Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI Selly Andriany Gantina menekankan…

56 menit yang lalu

175 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Mayoritas Sakit Jantung

MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan haji memasuki hari ke-39. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab…

3 jam yang lalu

Pertamina Perkuat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat

MONITOR, Cilacap - Pertamina perkenalkan program CSR Bank Sampah Abhipraya di Cilacap dalam rangka memperingati…

5 jam yang lalu

PPIH Pastikan Layanan Mina Disiapkan Hingga 13 Zulhijjah bagi Jemaah Nafar Tsani

MONITOR, Jakarta - Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Mukhlis M Hanafi memastikan…

10 jam yang lalu

Pertamina Jamin Pasokan Energi dan Salurkan Lebih Dari 3.800 Hewan Kurban

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) tetap beroperasi secara maksimal selama masa libur Iduladha 1446H, guna…

10 jam yang lalu

Kemenag Jelaskan Tentang Solusi Masalah Pergerakan Jemaah dari Muzdalifah ke Mina

MONITOR, Jakarta - Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina mengalami keterlambatan dari target…

15 jam yang lalu