Anggota Fraksi PSI, William Aditya Sarana (dok: suara.com)
MONITOR, Jakarta – Semenjak dipanggil Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta, Polistikus PSI William Aditya Sarana mengaku dirinya telah menjelaskan alasan membuka temuan anggaran janggal lem Aibon senilai Rp 82 miliar dalam KUA-PPAS DKI kepada Badan Kehormatan
Bahkan William mengaku, pihak BK belum memberikan keputusan untuk menjatuhkan sanksi kepadanya.
“Saya sudah melakukan konfirmasi dan tanya jawab dengan anggota BK, tapi belum ada keputusan apapun. Baru tanya jawab dengan BK agar mereka tahu duduk masalahnya,” terang William.
Meski dipanggil BK, dirinya meyakini tidak ada yang dilanggar dalam membuka anggaran ke publik meski belum dibahas dengan DPRD DKI Jakarta. Bahkan, dia menilai jika anggaran yang dibuka ke publik merupakan hasil pembahasan merupakan kemunduran.
“Kalau saya sesuai prinsip akan membuka anggaran di DKI. Dan saya akan tetap menggunakan platform media sosial untuk berkomunikasi dengan konstituen saya. Saya nggak mau kompromi. Menurut saya tidak ada yang dilanggar,” tegasnya.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025. Ajang ini…
MONITOR, Jakarta - Operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi…
MONITOR, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepertinya serius menjawab tantangan Penjabat (Pj) Sekda…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian Jalan Tol Kuala Tanjung -…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah mengintensifkan pelaksanaan program Peluncuran…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta kampus Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)…