PARLEMEN

Komite I DPD Usul Anggaran Pelaksanaan Pilkada Jangan Beratkan APBD

MONITOR, Jakarta – Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sudah ditandatangani sembilan kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait dengan pelaksanaan Pilkada Tahun 2020. Meski demikian, beban anggaran yang dirasakan sangat menguras kas keuangan APBD sembilan kabupaten itu.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Komite I DPD RI dengan sembilan Kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada tahun 2020, bertempat aula kantor Gubernur NTT, Kamis (14/11) kemarin.

Wakil Ketua II dari Dapil Sulawesi Utara Djafar Alkatiri menjelasan, Komite I berkomitmen untuk terus mengawal proses demokratisasi dalam Pilkada Serentak, tentunya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan yang dimiliki oleh lembaga senator tersebut.

Komitmen ini, sambung dia, akan dimulai dengan melakukan pengawasan pelaksanaan Pilkada 2020 dengan menyerap berbagai informasi berkaitan dengan persiapan Pilkada Serentak nanti.

“Ini semua kami lakukan dalam rangka memastikan bahwa proses demokratisasi ini dapat berjalan sesuai dengan asas demokrasi yang kita pilih, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (LUBER-JURDIL) serta dapat menghasilkan pimpinan-pimpinan daerah yang legitimate dan credible serta mampu mensejahterakan masyarakatnya,” kata Djafar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/11).

Tidak hanya itu, Djafar juga mengungkapkan tentang rencana revisi UU Pilkada (UU No.10/2016) dengan menekankan pada beberapa isu. Antara lain, penguatan Bawaslu, penyederhanaan tahapan Pilkada, regulasi yang diterbitkan KPU khususnya berkaitan dengan e-rekap.

“Termasuk mantan narapidana yang ikut Pilkada, dan isu strategis lainnya yang berkembang,” sebut dia.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah Kabupaten termasuk Gidion (Bupati Sumba Timur) dan Nikodemus (Bupati Sabu Raujua) yang hadir dalam pertemuan tersebut menyarankan kedepannya agar anggaran Pilkada tidak lagi memberatkan APBD.

Sebagai Kabupaten yang termasuk ke dalam kapasitas fiskalnya terbatas, adanya alokasi anggaran Pilkada di APBD cukup mengurangi alokasi anggaran bagi pembangunan dan pelayanan di daerah mereka.

“NPHD sudah di tandatangani, anggaran cukup besar bagi kami. Menyerap anggaran yang cukup besar dan kami harus menyesuaikan anggaran untuk pembangunan daerah,” sebut dia.

“Selain itu, Pemda juga harus menanggung biaya BPJS kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dan penyesuaian Upah Minimum sementara peningkatan Dana Alokasi Umum (DAU) hanya sedikit,” keluhnya.

Untuk diketahui, sembilan Kabupaten tersebut masuk kedalam 270 daerah yang akan mengadakan Pilkada di Tahun 2020 ini. Sembilan Kabupaten tersebut adalah: Kab. Sabu Raijua; Kab. Timur Tengah Utara; Kab. Malaka; Kab. Sumba Timur; Kab. Sumba Barat; Kab. Belu; Kab. Ngada; Kab. Manggarai Barat; dan Kab. Manggarai.

Recent Posts

Puan Ungkap Pimpinan DPR Akan Diskusikan Konsekuensi soal Potongan Dana Reses

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)…

1 jam yang lalu

Ini Tujuan Program Kota Wakaf dan Pemberdayaan Masyarakat di Cirebon

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama meluncurkan Kota Wakaf dan Program…

2 jam yang lalu

Puan Akan Tindaklanjuti Putusan MKD Terhadap 5 Anggota DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menghormati keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI…

2 jam yang lalu

DPR Ingatkan Pemerintah Agar Penghapusan Tunggakan BPJS Tak Salah Sasaran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menyambut positif langkah pemerintah…

3 jam yang lalu

Buka Simulasi Sidang Parlemen Remaja 2025, Puan Ungkap Dinamika Politik di DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani membuka kegiatan Simulasi Persidangan Parlemen Remaja 2025…

4 jam yang lalu

Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kebakaran Rumah Hakim Tipikor Medan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding mengecam keras peristiwa kebakaran rumah…

5 jam yang lalu