MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) harus memperhatikan bagaimana memperdayakan petani agar kehidupannya bisa sejahtera. Sehingga, pemberdayaan petani perlu dilakukan agar kaum milenial bisa tertarik menjadikan petani sebagai salah satu profesi.
Demikian diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI Hamid Noor Yasin di sela-sela rapat dengar pendapat (RDP) dengan Sekertaris Jenderal Kementan, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (11/11).
Hamid mengakui, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah baik pusat dan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Seperti memberikan peralatan, bibit dan pupuk dalam mendukung kesejahteraan tersebut.
“Namun jumlah yang diberikan tersebut masih sangat terbatas. Selain itu jumlah tenaga penyuluh pertanian juga masih belum ideal,”kata dia.
“Sehingga nasib petani masih saja tetap terpinggirkan. Satu tenaga penyuluh cakupan wilayahnya juga satu kecamatan. Idealnya satu tenaga penyuluh itu untuk tiga desa,” saran politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Dalam kesempatan itu, Hamid juga menuturkan, dengan meningkatkan jumlah penyuluh memang membutuhkan anggaran yang lebih. Karena itu, Komisi IV DPR RI akan mendukung penambahan anggaran untuk memperdayaan petani yang diminta Kementan. “Sehingga dengan penambahan anggaran tersebut maka ke depan banyak pihak yang tertarik untuk menjadi petani,” harap Anggota DPR RI asal Jawa Tengah IV ini
“Masalah pertanian dari tahun-ke tahun memang menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk diselesaikan. Karena hingga kini belum ada penyelesaian menyeluruh pada persoalan mendasar pertanian. Apalagi, masalah pertanian terjadi dari sektor hulu hingga hilir. Seperti masalah alih fungsi lahan pertanian dan komponen dasar produksi pertanian semakin sulit,” pungkasnya.
