Jumat, 19 April, 2024

Bamsoet: Tri Dharma Perguruan Tinggi Harus Mampu Hadapi Revolusi Industri 4.0

MONITOR, Jakarta – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil riset lembaga Internasional McKinsey yang memperkirakan hingga tahun 2030, Revolusi Industri 4.0 akan berdampak pada hilangnya sekitar 45 juta hingga 50 juta pekerjaa, yang artinya akan ada banyak pegawai di seluruh dunia yang kehilangan pekerjaannya.

Karena itu, sebagai gantinya, sambung dia, diperlukan inovasi untuk menciptakan lapangan kerja baru serta sumber daya manusia (SDM) yang handal, kompeten serta memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

“Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, Tri Dharma Perguruan Tinggi perlu dikuatkan dan diarahkan pada bagaimana perguruan tinggi dapat mempersiapkan dan meningkatkan kualitas SDM yang siap mengisi era ini dengan tantangan yang semakin berat,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, saat mengisi kuliah umum di Universitas Islam Atthahiriyah, Jakarta, Minggu (8/9).

“Program pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang sudah meningkat pesat saat ini,” tambahnya.

- Advertisement -

Pada dharma pendidikan, lanjut Bamsoet, perguruan tinggi diharapkan dapat melaksanakan sistem pembelajaran yang lebih inovatif melalui penyesuaian kurikulum pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan para mahasiswa. Khususnya, imbuh dia, dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), Big Data Analitic, serta integrasi antara objek fisik, digital dan manusia. 

Selain itu, Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar ini menambahkan, diperlukan peningkatan kapasitas mahasiswa dalam karakter dan pemikiran, sehingga mampu bersaing dan berjuang dalam kondisi tersulit.
“Proses pembelajaran juga perlu dioptimalkan sehingga tidak hanya dilaksanakan secara face to face, melainkan juga blended learning maupun full online learning, sehingga dapat meningkatkan intensitas komunikasi belajar antara mahasiswa dan dosen,” paparnya.

“Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif dan terampil. Terutama dalam aspek data literacy, technological literacy dan human literacy,” tambahnya.

Dengan demikian, diharapkan dapat menciptakan generasi angkatan kerja yang memiliki daya saing untuk memenuhi tuntutan pasar dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.

Pada dharma penelitian, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, perguruan tinggi diharapkan mampu responsif dan adaptif terhadap perkembangan iptek serta mengembangkan ilmu pengetahuan baru, menjembatani ilmu pengetahuan agar berdaya guna.

Selain, memberikan terobosan dalam riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset, bersinergi dengan industri, serta selalu berinovasi untuk kemajuan institusi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

“Sedangkan pada dharma pengabdian pada masyarakat, perguruan tinggi dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendukung kemajuan institusi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian perguruan tinggi dapat melaksanakan perannya dalam menyiapkan, mengisi, serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan SDM dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0,” pungkas Bamsoet.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER