Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha. Foto: Ist
MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha meminta agar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk segera menginvestigasi dugaan keterlibatan asing pada serangkaian kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Hal itu menanggapi pernyataan Kapolri Jendral Tito Karnavian menyebut adanya keterlibatan jaringan internasional dalam kasus kerusuhan di Papua beberapa hari terakhir ini. Kelompok-kelompok itu melakukan propaganda dengan menyebar kabar bohong dan provokasi.
“Kami minta segera (diinvestigasi), jangan sampai mereka menyuplai senjata, kami minta negara melakukan investigasi itu,” kata Satya kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (2/8).
Tidak hanya itu, Satya juga meminta supaya Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap ke publik, siapa saja pihak asing atau jaringan internasional yang terlibat. Hal ini perlu diselidiki agar kasus berpisahnya Timor Leste dari Indonesia tidak terulang.
“Makanya harus jelas, tolong kita minta Kapolri segera untuk mengklarifikasi itu secara publik,” tegas politikus Golkar itu.
Di sisi lain, Komisi I DPR, sambung Satya juga mendesak pemerintah untuk tegas dalam menangani organisasi atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional yang masuk ke Papua. Tujuannya, agar jaringan internasional yang menyamar dapat dicegah niat buruknya di Indonesia.
“Perlu ada ketegasan dari pemerintah, supaya bila kelompok itu sudah terindentifikasi, kita mencegah mereka masuk ke Indonesia,”tandasnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mengucapkan selamat Natal 2025 kepada…
MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meresmikan Gedung Jenderal Soedirman Paspampres sebagai…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syaf’i hari ini, Rabu (24/12/2025), menyerahkan bantuan…
MONITOR, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima sejumlah menteri kabinet Merah Putih dalam pertemuan yang…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menilai langkah Kementerian Ketenagakerjaan…
MONITOR, Jakarta - Natal 2025 hadir bukan sekadar sebagai perayaan iman, tetapi sebagai ruang pemulihan.…