Jumat, 19 April, 2024

Pindah Ibu Kota, Menteri LHK Pastikan Satwa di Bukit Soeharto Terlindungi

MONITOR, Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memastikan pindahnya Ibu Kota ke Kalimantan Timur tidak akan merusak Taman Hutan Raya Bukit Soeharto serta mengganggu kehidupan satwa-satwanya.

Siti mengatakan, jajatannya sudah turun meninjau langsung ke lapangan. Kepada awak media, ia pun mengakui ada ekosistem unik di situ habitatnya, yaitu Teluk Balikpapan.

“Sekarang juga masih bagus, mangrove-nya bagus. Tapi saya kira dengan pengelolaan yang baik, itu akan bisa terjaga,” kata Siti Nurbaya, Rabu (28/8) kemarin.

Lebih jauh Siti menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepadanya, bahwa dalam penyiapan pemindahan ibu kota ini, justru pemerintah sekaligus memperbaiki kawasan taman hutan raya dan kawasan-kawasan konservasi untuk diperbaiki.

- Advertisement -

Ia menegaskan, nantinya juga akan diperbaiki pemerintah adalah sisa-sisa lahan tambang, bekas-bekas lubang-ubang tambang, yang di Kaltim jumlahnya mencapai 1.400 lubang.

“Kenapa? Karena, geo morfologisnya Kaltim itu tanahnya tanah fluvial, fluvial marine, yang menahan air. Jadi kalau ada lubang dan sebagainya, dan sebagainya, sebetulnya airnya bisa dipanen atau airnya di-treatment begitu rupa, bisa menjadi bahan baku, misalnya begitu,” terangnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo telah meminta Kementerian LHK melakukan studi untuk Kajian Lingkungan Hidup Strategis calon wilayah ibu kota baru Negara RI, yang berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur (Kaltim).

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER