PARLEMEN

DPD RI: Pemindahan Ibu Kota Perlu Dibarengi Pembangunan PLTN dan Trans Kalimantan

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono mengatakan pemindahan Ibu kota perlu didukung dengan peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur, salah satunya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan pembangunan kereta api Trans Kalimantan. 

Hal itu guna mempercepat pertumbuhan kota sebagai Ibu kota negara.

“Baru saja Presiden Joko Widodo menyatakan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

Maka apa yang telah direncanakan seperti kereta api dan PLTN sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu kota negara,” kata Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/8).

Senator asal Maluku itu menilai pemindahan ibu kota juga membutuhkan sarana dan prasarana infrastruktur. Sehingga PLTN dan Trans Kalimantan perlu diselaraskan dengan pemindahan Ibu kota. 

“Pemindahan ibu kota perlu diselaraskan dengan PLTN dan Trans Kalimantan,” tutur dia saat menerima delegasi dari Rosatom Rusia di Nusantara III Komplek Parlemen, Selasa (27/8) kemarin.

Nono menambahkan secara politis pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi pada pidato kenegaraan 16 Agusutus lalu sudah memberikan lampu hijau. Maka sudah seharusnya Indonesia menggunakan nuklir untuk menggantikan sumber daya berbasis fosil atau energi baru terbarukan.

“Karena itu, ini menjadi peluang besar. Kami di parlemen mendukung itu. Kita bukan berbicara bisnis tapi jangka panjang kepentingan negara dengan kepentingan tenaga nuklir,” sebut Nono.

Tidak hanya itu, Nono juga menjelaskan, ada dua hal besar di parlemen terkait dengan tenaga nuklir yaitu dukungan politik dan payung hukum berdasarkan penggunan nuklir itu sendiri.

Sebab, diakui dia, ada pihak-pihak yang tidak menghendaki tenaga nuklir untuk industri atau pun yang lainnya.

“Tapi itu terjadi, bisa karena persaingan ekonomi sehingga muncul hal seperti itu. Memang perubahan membawa akibat atau dampak,” paparnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Rosatom Asia Tenggara, Egor Simonov mengatakan pemindahan Ibu kota dibutuhkan energi tambahan. Maka dibutuhkan tenaga nuklir yang sudah dipastikan ramah dan aman. 
“Pemindahan ibu kota dibutuhkan energi tambahan seperti tenaga nuklir yang aman dan ramah lingkungan,” ucapnya.

Sementara itu, Senior Councellor Dubes Rusia, Veronika Novoseltseva menjelaskan kedatangan Direktur Rosatom Asia Tenggara memberikan suatu kemajuan terutama energi nuklir dengan tujuan damai.

“Kami mengembangkan tenaga nuklir dengan negara-negara lain. Kami berharap bisa mengembangkan di Indonesia agar membawa dampak baik untuk kedua negara,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenag: Jemaah Haji yang Sakit Boleh Tanazul

MONITOR, Makkah - PPIH Arab Saudi memprioritaskan jemaah haji Indonesia yang sakit dan membutuhkan perawatan…

2 jam yang lalu

Dirut Jasa Marga Sampaikan Keunggulan Produk Preservasi Jasa Marga dalam Acara ICI 2025

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga menyampaikan keunggulan produk preservasi Jasa Marga dalam kunjungan…

2 jam yang lalu

Muhadjir Effendi Soroti Distribusi Makanan Siap Saji BPKH, Perlu Dievaluasi

MONITOR, Jakarta - Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendi, menyoroti pentingnya perbaikan dalam proses…

3 jam yang lalu

DPR: Perlu Langkah Efektif dan Implementatif Untuk Kembalikan 4 Pulau Milik Aceh

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil menyoroti persoalan sengketa empat pulau…

3 jam yang lalu

Puan: Pengoplosan Gas Subsidi Ancam Keselamatan Rakyat, Pemerintah Tak Boleh Tutup Mata

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan keprihatinannya atas kasus pengoplosan gas subsidi…

3 jam yang lalu

MITI: Pindad MV3 EV Pandu Masih Perlu Sistem Penunjang

MONITOR, Jakarta – Peluncuran kendaraan taktis listrik Pindad MV3 EV "Pandu" oleh Presiden Prabowo Subianto,…

4 jam yang lalu