MONITOR, Jakarta – Pengamat Intelijen & Terorisme Harits Abu Ulya menyarankan agar pemerintah pusat melalui tokoh-tokoh kunci di Papua untuk sesegera mungkin membangun komunikasi persuasif dalam rangka mereda eskalasi aksi agar dapat terkendali.
“Di waktu berikutnya, pemerintah pusat harus punya komitmen tinggi untuk menjaga kadaulatan NKRI di Papua, tegas bersikap terhadap setiap anasir yang bisa mengancam kadaulatan tanpa risih atau takut sorotan pihak asing,” kata Harits dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/8).
Tidak hanya itu, sambung dia, pemerintah pusat harus tetap konsisten dalam pembangunan yang memakmurkan, mencerdaskan, dan memanusiakan masyarakat Papua.”Juga berperadaban tinggi dan berkeadilan harus tegak berkibar di Papua,” ujarnya.
Sehingga, sambung dia, adanya keinginan kuat untuk memisahkan diri dari NKRI, baik melalui ranah politik, referendum atau pun perlawanan secara fisik dengan sendirinya bisa tereduksi, bilamana pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat berjalan baik.
“Karena orang Papua akan (memiliki) kebanggaan menjadi orang Indonesia seutuhnya. Tidak lagi diposisikan laksana “Sapi Perah” sementara hidupnya tetap terus di “Kandang”.Semoga Papua segera dingin damai kembali,” pungkas Harits.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta Pemerintah segera mencabut izin usaha…
MONITOR, Jakarta - Dalam rentang waktu lima bulan belakangan, omset penjualan online produk minuman milik…
MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN, Erick Thohir secara konsisten mengambil langkah untuk memberdayakan UMKM lokal…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menegaskan larangan agar toko kelontong…
MONITOR, Jakarta - Tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati memboyong dua medali emas…
MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo berpendapat kerja sama tim menjadi hal krusial dalam menjaga…