Selasa, 26 November, 2024

Mentan Amran: Pangan Kita Harus Kuat

MONITOR, Jakarta – Kebijakan Strategis Ketahanan Pangan dan Gizi segera dirumuskan oleh Dewan Ketahanan Pangan (DKP), sebagai salah satu tugasnya membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan.

“Pertemuan ini sangat penting. Berbicara masalah pangan, pangan kita harus kuat. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan dalam arahannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) DKP di kantor Kementerian Pertanian, Selasa (13/8/2019).

Melihat urgensinya masalah pangan, lanjut Amran, Pemerintah Indonesia membentuk Satgas Pangan. “Saya mengingatkan agar jangan main-main dengan sektor pangan. Kalau pangan terganggu, satgas pangan akan turun,” tegas Amran.

Sebelumnya, Sekretaris DKP Agung Hendriadi melaporkan, tujuan rakor merumuskan kebijakan strategis Ketahanan Pangan dan Gizi, serta Rencana Aksi di tingkat Pusat maupun Daerah sesuai amanat PP No 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.

- Advertisement -

“Forum ini mensinergikan Kelompok Kerja DKP yang terdiri dari Pokja Teknis, Pokja Ahli, dan Pokja Pemberdayaan serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga untuk memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan Rancangan Kebijakan Strategis Ketahanan Pangan dan Gizi,” tambah Agung yang juga Kepala Badan Ketahanan Pangan.

Lebih lanjut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memaparkan perkembangan pertanian Indonesia 5 tahun terakhir memiliki trend positif dalam 4 tahun terakhir (2015-2018).

“Inflasi pangan berhasil di jaga dibawah 2 persen dan PDB naik dari target pemeritah 3,5% dengan capaian 3,7%. PDB pertanian Indonesia menduduki peringkat 5 dari 224 negara. Penurunan inflasi bahan makanan Indonesia dari 11,71% menjadi 1,26% (2013-2017),” ujar Amran Sulaiman.

Ditambahkan Amran Sulaiman, perencanaan pangan 5 tahun kedepan harus melihat bagaimana Indonesia kedepan memasuki era Pertanian 4.0 (pertanian presisi melalui teknologi digital), terjadinya transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern, penurunan inflasi komoditas pangan.

“Penggunaan bibit unggul, pengembangan SDM pertanian digital yang terintegrasi dengan kebutuhan milenial, dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia harus kita wujudkan,” tambah Amran.

Amran Sulaiman juga memaparkan bahwa fokus Pembangunan Pertanian ke depan untuk mewujudkan ketahanan pangan dapat dilakukan melalui pengembangan rainfed area, wetland area serta CPO sebagai ujung tombak pertanian.

Rakor ini dihadiri ±100 orang dari perwakilan Kementerian/Lembaga, Kelompok Kerja (Pokja) DKP dan perwakilan dari Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER