MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan agar kubu tim hukum Prabowo – Sandi untuk tidak terlalu paranoid dengan menjadikan ajakan Capres 01 untuk mengenakan baju putih sebagai bentuk pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam sidang Mahkamah Konsititusi (MK).
“Nah, apakah imbauan memakai baju putih dianggap sebagai tekanan psikologis dan intimidasi, menurut saya paranoid itu namanya,” kata Ace, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (14/6/).
Dikatakan dia, persoalan baju tidak berhubungan dengan pilihan seseorang saat di TPS. Ajakan memakai baju putih, sambung Ace, bukanlah bentuk intimidasi.
“Kalau sudah masuk ke dalam TPS kan dia datang sendiri, memilih sendiri. Tidak ada misalnya intimidasi, kecuali kalau misalnya dalam TPS orang dipaksa, ‘pokoknya kamu memilih…’, itu intimidasi,” ujarnya.
Ace mengklaim, jika baju putih merupakan simbol kesederhanaan dan bersih dalam bekerja. Politikus Golkar itu pun berpandangan, ajakan memakai baju putih tidak perlu dianggap sebagai pelanggaran yang serius.
“Yang sifatnya sangat imbauan itu kan kita tahu juga bahwa orang menggunakan baju putih itu kan simbol orang bersih bekerja dan berusaha sederhana,” terangnya.
“Jadi menurut saya tak perlu juga dipahami sebagai pelanggaran serius, apalagi dinilai sebagai tindakan intimidasi dan tekanan psikologis itu,”pungkas Ace.
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berterima kasih kepada para sponsor yang makin…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) mengajak karyawan PT Indonesia…
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 menyalurkan donasi kemanusiaan senilai Rp3,5 miliar untuk Palestina.…
MONITOR, Makkah - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengajak ribuan jemaah umrah untuk mendoakan Indonesia.…
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 resmi berlangsung pagi ini di Istora Senayan Jakarta…
MONITOR, Minahasa - Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda mengingatkan tanggal 24 November 2024 sudah memasuki…