Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni (dok:merdeka)
MONITOR, Jakarta – Kerusuhan yang terjadi dalam aksi 21-22 Mei lalu menjadi pusat perhatian. Aksi unjuk rasa yang seharusnya digelar secara damai justru dibumbui oleh upaya provokasi dan perlawanan antara demonstran dan aparat kepolisian.
Pasalnya, insiden itu menewaskan setidaknya delapan orang demonstran dan puluhan lainnya terluka akibat bentrok.
Sekretaris Jenderal DPP PSI Raja Juli Antoni menilai, peristiwa yang terjadi pada tanggal 21 hingga 22 di depan Gedung Bawaslu RI itu sepatutnya disalahkan kepada kubu 02.
Toni, demikian sapaannya, menuding para demonstran yang melawan aparat dengan membabi buta disebabkan oleh provokasi yang dilakukan oleh paslon 02, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno serta para pendukungnya.
“Apa yang terjadi pada 21/22 kemarin terkait secara langsung atau tidak langsung dgn provokasi yang di lakukan oleh Prabowo dan Sandiaga Uno beserta orang-orang di sekelilingnya,” tukas Toni, Selasa (28/5).
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan fraksi-fraksi di DPR masih mengkaji soal…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam keras serangan udara Israel…
MONITOR, Jakarta - Kritik yang disampaikan sejumlah anggota DPR, terutama legislator perempuan, terhadap pernyataan Menteri…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna ke-22 Masa Persidangan IV…
MONITOR, Jeddah - Pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi yang digelar…