Menko Polhukam Wiranto (dok: kompas)
MONITOR, Jakarta – Menko Polhukam Wiranto mengatakan aksi tolak hasil Pemilu 2019 di depan Gedung Bawaslu RI pada 21-22 Mei lalu menyulut emosi massa. Wiranto pun menduga adanya martir yang sengaja diciptakan oleh segelintir oknum untuk mengacaukan suasana.
Dengan jatuhnya banyak korban di kalangan demonstran, kata Wiranto, hal itu akan membuat massa lebih beringas melakukan aksinya, sehingga akan memperbesar aksi melawan Pemerintah dengan menduduki KPU, Bawaslu, DPR dan Istana.
“Tujuan akhir akan memakzulkan Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan,” ujar Wiranto kepada wartawan, Selasa (28/5).
Mengenai dugaan ini, Kadiv Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai Wiranto terlalu berhalusinasi dengan wacana pemakzulan.
“Pak Wiranto ini terlalu halusinasi tentang pemakzulan,” kata Ferdinand, Rabu (29/5).
Ia pun menyebut sesungguhnya Wiranto tak paham situasi yang dinilai berpotensi menyebabkan pemakzulan terhadap Kepala Negara.
“Masa Jendral mantan panglima tidak paham mana situasi yang potensi memakzulkan presiden? Atau anda sedang hendak menyatakan hal lain?” tukasnya.
MONITOR, Jakarta - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Surakarta kembali meraih Medali Emas pada Festival…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah resmi memperbolehkan pelaksanaan umrah mandiri. Kebijakan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri kreatif sebagai salah satu pilar…
MONITOR, Bogor - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i mengatakan bahwa Islam adalah agama…
MONITOR, Bogor - Kementerian Agama Republik Indonesia resmi mengumumkan para pemenang Madrasah Robotics Competition (MRC)…
MONITOR, Jakarta - Sejalan dengan program internasionalisasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus memperluas jejaring kerja…