PERTANIAN

Tumpang Sari Jadi Terobosan Ditjen Tanaman Pangan Sejahterakan Petani

MONITOR, Yogyakarta – Kementerian Pertanian (Kementam) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus melakukan terobosan untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale). Salah satu terobosan itu yakni dengan penambahan luas tanam melalui program tumpang sari.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Yogyakarta, Sasongko memaparkan tumpang sari merupakan cara memanfaatkan persaingan lahan antar komoditas. Menurutnya, Penanaman tanaman kedelai sebagai tumpang sari pada tanaman jagung dapat memperbaiki kesuburan lahan.

“Tahun ini ditargetkan tumpang sari untuk Provinsi Yogyakarta 5.000 ha dengan masing-masing luas perkabupaten terdiri dari, Kabupaten Kulon Progo terdapat 391 hektar (Jagung-Kedelai ), Kabupaten Gunung Kidul 1.346 hektar baru tersalurkan 586 H sementara 78 H (Padi + Kedelai ), sedangkan Kabupaten Bantul dari 914 Hektar baru terealisasi 727 hektar sisanya 187 H dan Kabupten Sleman 150 Hektar (Jagung + Kedelai),” kata Sasongko.

Selanjutnya, dalam acara monitoring CPCL tumpang sari itu tim dari Ditjen Tanaman Pangan meminta kesediaan dan Penjelasan dari masing-masing Kepala Bidang Kabupaten untuk untuk memaparkan rencana penanaman pajale melalui program tumpang sari.

Penyuluh Tani Kabupaten Kulon Progo, Ahmadi Supriyanto menyampaikan rencana tanam kedelai lokasi Kelompok Tani Subur Desa Wahyuharjo Kecamatan Lendah. “Diperkirakan pertengahan bulan Mei dengan luas lahan 103 Ha varietas Anjasmoro, sementara untuk produktivitas perhektar rata-rata dua Ton lebih,”paparnya.

Sementara itu, Keli perwakilan dari CV. Lima Saudara, yang merupakan penangkar benih kedelai Desa Jatirejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulonprogo memparkan pihaknya sudah melakukan penangkaran benih selama 14 tahu. Menurutnya, pihaknya juga sudah menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian selama 3 tahun dan sudah mendapat kepercayaan dari produsen benih UD Sujinah.

“Setiap tahun kami memproduksi 300 sampai dengan 400 ton benih,”katanya.

Tak hanya itu, Tim Ditjen Tanaman Pangan Kementan, pada hari Sabtu (11/5/2019) melanjutkan monitoring CPCL ke Kabupaten Gunung Kidul. Tepatnya di lokasi tumpang sari Kedelai+Jagung Desa Bleberan Kecamatan Playen dan Penangkar Benih Kedelai.

Ketua Gapoktan Sido Maju sekaligus Ketua KTNA dan selaku Penangkar Benih Kedelai yang sudah cukup lama berkifrah dibidang pertanian. UD. SUMBER TANI, Sumari menjelaskan di Gunung Kidul sendiri didominasi varietas Grobogan.

Sumari pun menjelaskan tentang bantuan berupa UV Drayer, berkapasitas 20 ton untuk jagung yang diberikan oleh Kementerian Pertanian melalui Ditjen Tanaman Pangan.

“Ini adalah bagian dari bantuan Dirjen TP, Bapak Sumarjo Gatot Irianto, kami ucapkan terima kasih atas bantuannya kepada beliau.” Ucapnya.

Recent Posts

Dorongan DPR soal Pembentukan TGPF di Kasus Kwitang Tunjukkan Empati dan Keberpihakan Publik

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk…

11 jam yang lalu

Bertemu Ketua Parlemen Korsel, Puan Dorong Kerja Sama Investasi Hijau dan Budaya

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional…

12 jam yang lalu

Menteri Maman Dukung Optimalisasi Layanan dan Pelindungan UMKM Papua

MONITOR, Papua - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan dukungannya terhadap…

13 jam yang lalu

Kick Off HGN 2025, Menag Nasaruddin Tekankan Pentingnya Integrasi Ilmu dan Iman bagi Para Guru

MONITOR, Cirebon - Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka secara resmi kegiatan Kick Off Hari Guru…

13 jam yang lalu

Menag Lantik 21 Pejabat Kemenag; Mulai dari Rektor UIN, Kepala Kanwil hingga Kepala Biro PTKN

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar melantik 21 pejabat Kemenag, yang terdiri dari Rektor…

15 jam yang lalu

Singgung Isu Tata Kelola AI di Forum MIKTA, Puan Serukan Keadilan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara soal transisi energi dan tata kelola…

17 jam yang lalu