MONITOR, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan santunan kepada seluruh ahli waris korban petugas KPPS yang meninggal sebesar 15 juta, Jum’at (26/4). Selain itu, biaya pengobatan korban petugas KPPS di Rumah sakit milik Pemkab akan ditanggung pemkab/ pemkot, sedangkan yang dirujuk ke rumah sakit milik Pemprov maka seluruh biaya menjadi tanggung jawab Pemprov.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya. Khofifah mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya 53 orang warga Jawa Timur yang bertugas mengawal jalannya proses demokrasi di Indonesia.
“Semoga amal ibadah mereka diterima Allah SWT dan bagi keluarga, semoga diberikan ketabahan dan kekuatan,” kata Khofifah saat menerima para keluarga korban petugas KPPS yang tertimpa musibah.
Mantan Menteri Sosial RI ini mengatakan, sistem pemungutan suara serentak ini perlu ditinjau ulang. Mengingat, banyak sekali petugas pengawal Pemilu Serentak yang menjadi korban.
“Kedepan, kiranya kita perlu musyawarah untuk meninjau ulang sistem pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu tahun ini, karena mayoritas mereka yang meninggal diduga akibat rasa lelah dan capek yang tidak tertahan,” kata Khofifah.
“Pada sisa waktu penghitungan di KPUD kab/ kota, propinsi dan Pusat, semoga sehat semua,” tambahnya.