Sabtu, 23 November, 2024

Pengamat Prediksi Dua Daerah di Jabar Ini Persaingannya Ketat Pada Pilpres 2019

MONITOR, Jakarta – Terdapat dua daerah yang diprediksi bakal cukup ketat persaunganya dalam pilpres 17 April mendatang. Dua wilayah itu yang paling ketat dan seru yakni Jabar dan Banten. Bahkan, diperkirakan akan sulit bagi petahana menang di dapil neraka tersebut. Kalau pun menang tak sampai 3 persen.

Hal tersebut dikatakan pengamat politik Indoesian Public Institute (IPI) Jerry Massie kepada media di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

“Hasil Pemilu 1955 seluruh Jawa Barat Masyumi mendapatkan 1.833.847 suara, diikuti PNI 1.513.540 suara, PKI 739.551 suara dan NU 645.433 suara. Masyumi untuk Jawa Barat mendapatkan 14 kursi, PNI 12 kursi, PKI 7 kursi, NU 5 kursi, IPKI dan PSII masing-masing 3 kursi,” kata Jerry.

Jadi untuk bisa menang, maka Jokowi-Maruf harus kampanye door to door di Jabar dan mengangkat isu yang sesuai kebutuhan warga.

- Advertisement -

Ditambahkan Jerry, PKS, PAN dan Gerindra cukup besar kekuatannya di Jabar. Jadi perlu kerja keras untuk merebut wilayah ini.

“Jabar saya identikan dengan California yang merupakan daerahnya Demokrat. Kalau di AS dimana state ini terbanyak 55 electoral college jumlah kursi di parlemen. Menggunakan politik abangan dan santri serta merangkul tokoh-tokoh agama kunci kemenangan Jokowi,” kata dia.

Jabar identik dengan Aceh kata dia, barangkali provinsi ini merupakan serambi kedua di Indonesia.

Menurut Jerry, Jokowi tak boleh lengah pada 2014 lalu, Prabowo cukup dominan dan fantastis menang dengan meraih 14.167.381 suara atau setara 59,78 persen sementara pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla hanya mendapatkan 9.530.315 suara atau setara 40,22 persen dari total jumlah pengguna hak suara sebanyak 23.990.089 orang. Untuk suara tidak sah mencapai 292.393 suara. Kuncinya Gubernur Jabar dari PKS Ahmad Heryawan.

Jokowi bisa unggul di wilayah Tasikmalaya, jika PPP solid maka Jokowi bisa menang, apalagi Wagub Jabar UU Ruzhanul Ulum berasal dari daerah ini. Bukan itu saja Gubernur Ridwan Kamil dari partai Nasdem bisa mengangkat branding Jokowi. Begitu pula, Kota Depok, dimana PDI-P meraih 10 kursi di parlemen bisa Jokowi unggul. Tapi di Cianjur dan Kota Bogor agak sulit lantaran kota ini dikuasai Demokrat dan PAN.

Jika PDI-P tampil impresif tutur dia, bisa saja mendongkrak suara Jokowi. Pasalnya, rekapitulasi raihan suara di Jabar untuk DPR RI 2014 lalu menempatkan PDI Perjuangan di peringkat pertama. Partai berlambang moncong putih ini meraih 19,63 persen Partai Golkar diposisi kedua dengan 16,71 persen dan Partai Gerindra 11,22 persen.

“Jokowi-Kalla hanya unggul di 4 Kabupaten sedangkan Prabowo-Hatta unggul di 22 Kabupaten. Pasangan Prabowo-Hatta unggul dengan perolehan suara 14.167 381 atau 59,78 persen. Sementara itu, pasangan Jokowi-JK mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen. Jadi menang di parlemen tak menjamin menang di pilpres,” ujar dia.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER