Sabtu, 20 April, 2024

PDIP Dukung UGM Perjuangkan NU dan Muhammadiyah Raih Nobel Perdamaian

MONITOR, Jakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) kabarnya akan memperjuangkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk menerima nobel perdamaian. Wacana tersebut menuai apresiasi dari Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

“Ketika Bung Karno merancang naskah awal pembukaan UUD 1945, maka disitulah semangat ikut melaksanakan ketertiban dunia diperjuangkan. Ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial adalah implementasi Pancasila. Inilah semangat membangun persaudaraan dunia dimana Pancasila hadir sebagai solusi atas jalan tatanan dunia baru tersebut,” ucap Hasto dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (31/1).

Hasto mengatakan, dasar seluruh filsafat menjadikan kemerdekaan Indonesia untuk mewujudkan persaudaraan dunia, tidak terlepas dari keteledanan dan kepeloporan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan NU.

“Kedua organisasi ini menjadi pelopor dalam membangun sintesa yang sempurna antara Islam dan Pancasila, Pancasila dan Islam,” terang Hasto.

- Advertisement -

Muhammadiyah, kata Hasto, dengan semangat Islam berkemajuan untuk kemaslahatan umat, berdakwah melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan gerak ekonomi kerakyatan, menjadi contoh kemajuan peradaban Indonesia.

“Demikian halnya NU, semangat hubbul wathan minal iman, dan tradisi Islam yang menyatu dengan tradisi kebudayaan masyarakat Indonesia, pendidikan pesantren yang unik dan khas nusantara, serta mekanisme untuk melakukan musyawarah terhadap berbagai persoalan mendasar bangsa di dalam menjadikan Pancasila sebagai dasar, jiwa dan kepribadian bangsa sangat diakui,” ujar Hasto.

Dengan tradisi keIslaman yang membangun watak dan jati diri bangsa gotong royong, Hasto menilai pemberian nobel perdamaian tersebut sangat relevan mengingat peran Muhammadiyah dan NU dalam mewujudkan Islam yang toleran, damai dan menjadi inspirasi bagi dunia.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER