PERTANIAN

Amran Lepas Ekspor Tepung Kelapa 8.160 Ton ke Empat Negara

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman melepas ekspor tepung kelapa ke China, Taiwan, Hamburg dan Rotherdam sebanyak 8.160 ton, nilainya mencapai USD 8,16 juta di Gorontalo, Rabu (30/1). Tepung tersebut dihasilkan dari kelapa yang dibudidayakan masyarakat dan diolah hingga diekspor PT. Royal Coconut sebanyak 3.744 ton dan PT. Tri Tunggal sebanyak 4.416 ton.

Mentan Amran mengaparesiasi kelapa dari Provinsi Gorontalo sejak 2018 hingga ekspor kali ini telah menembus 82 negara.

“Ini luar biasa ditengah jatuhnya harga kelapa kita melakukan ekspor. Barusan saya terima laporan dari Pak Kepala Dinas Pertanian Gorontalo, kita juga ekspor kelapa muda ke Australia. Peningkatam produksi kelapa kita luar biasa,” ujarnya.

Secara umum, lanjut Amran, Indonesia adalah produsen kelapa terbesar dunia, produksi 2018 mencapai 19 juta ton. Sementara di tahun 2014, produksi kelapa hanya 1,3 juta ton.

“Peningkatannya 52 persen. Ini luar biasa di bawah pemerintahan Jokowi-JK dan di bawah upaya kerja keras Gubernur dan Bupati,” ucapnya.

Melansir data Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, kontrobusi subsektor perkebunan untuk ekspor tepung kelapa di Provinsi Gorontalo sangat besar. Terbukti, jika harga pengambilan butiran kelapa rata-rata Rp 1.200 per butir, total uang yang beredar di tingkat petani mencapai Rp 208,8 miliar per tahun.

Luas lahan kelapa di Provinsi Gorontalo mencapai 71.524 ha dengan jumlah tanaman 4.782.200 pohon. Adapun total produksinya 575.864.000 butir per tahun.

Manager Quakity Control dari PT Royal Coconut, Marwan Cjepah menjelaskan produk tepung kelapa yang dihasilkan 100 % diekspor. Pasokan kelapa sepenuhnya bersumber dari petani dalam bentuk yang sudah dikeluarkan sabutnya.

“Kami terima kelapa dari petani itu untuk proses produkai minimum 150 ton hingga 200 ton per hari menghasilkan 24 ton tepung kelapa. Pabrik kami mulai produksi di awal Januari 2018 dan langsung ekspor ke Eropa, Afrika dan Asia,” jelasnya.

Marwan menegaskan volume ekspor tepung kelapa ini semakin meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan pihaknya dan eksportir lainnya melakukan ekspor berkat dukungan dari pemerintah dalam memudahkan pemberian izin ekspor.

“Pemerintah era sekarang sangat mensupport perizinan. Semua diurus dengan mudah, yang penting kita memenuhi persyaratannya,” tegasnya.

“Begitu pun bantuan untuk petani, Kementan dan pemerintah daerah punya program tentang peremajaan kelapa. Ini sangat membantu petani, juga pabrik pengolahan,” imbuhnya.

Recent Posts

Tingkatkan SDM, Kemenag ajak Civitas Akademika UIN KHAS Jember manfaatkan Beasiswa

MONITOR, Jember - Dosen, Guru, Ustadz, Kyai, Pendeta, Romo, Tenaga Kependidikan dan Alumni sebagai aktor…

41 menit yang lalu

Kunjungi World Expo 2025 di Osaka, Puan Bangga RI Hadirkan Unsur Kekayaan Alam-Budaya yang Modern Tapi Ramah Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi acara Wolrd Expo 2025 di Osaka,…

1 jam yang lalu

Mengenal Abdur Rozak, Aktivis PMII Probolinggo Progressif Bakal Calon Ketua PKC PMII Jawa Timur

MONITOR, Surabaya - Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur akan…

2 jam yang lalu

Timwas DPR Optimistis Penyelenggaraan Haji 2025 Lebih Baik

MONITOR, Jakarta - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Jazilul Fawaid, menyatakan optimistis penyelenggaraan…

3 jam yang lalu

Jadi Anggota Amirulhaj 2025, Menteri PPPA Kawal Hak Jemaah Perempuan

MONITOR, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menjadi satu-satunya…

3 jam yang lalu

Banjir di Desa Gebang Mekar Cirebon, Prof Rokhmin Temui Korban dan Beri Bantuan

MONITOR, Cirebon - Rob dan curah hujan tinggi selama 3 hari mengakibatkan terjadinya banjir di…

7 jam yang lalu