Perum Jamkrindo memberikan bantuan untuk korban banjir
MONITOR, Jakarta – Perum Jamkrindo kembali hadir di tengah masyarakat yang terkena dampak bencana. Kali ini, Perum Jamkrindo membantu korban banjir di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.
Banjir yang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan beberapa hari terakhir menyebabkan penduduk mengungsi karena kehilangan tempat tinggal atau tempat tinggalnya terendam.
Untuk meringankan beban masyarakat yang terkena bencana, pada Jumat (25/1) kemarin, Perum Jamkrindo menyerahkan bantuan kepada para korban melalui PT Pelabuhan Indonesia IV Makassar yang ditunjuk menjadi koordinator penyaluran bantuan di Sulawesi Selatan.
Bantuan diserahkan oleh Pemimpin Wilayah IX Perum Jamkrindo Hamim Bugi Afianto kepada manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV Makassar di Posko Bantuan Banjir Sulawesi Selatan. Bantuan yang diserahkan tersebut adalah air mineral, minyak goreng, mi instan, ikan kaleng, beras, gula pasir, baju, sarung, handuk, dan popok bayi sekali pakai.
Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, Perum Jamkrindo hadir untuk meringankan beban para korban. “Kami merasakan apa yang dirasakan oleh para korban bencana di Sulawesi Selatan. Semoga bantuan kami bisa meringankan beban saudara-saudara di Sulawesi Selatan yang terkena bencana,” ujar Randi.
Sepanjang tahun 2018, Perum Jamkrindo hadir membantu korban bencana di sejumlah daerah. Bantuan antara lain diberikan bagi korban bencana di Lombok, Palu-Donggala, Banten-Lampung.
MONITOR, Jakarta - Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan merespons keluhan para nelayan akibat…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengecam keras kasus kekerasan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak semua elemen bangsa dan seluruh masyarakat…
MONITOR, Bali - Direktur Center for Inter-Religious Studies and Traditions (CFIRST) Arif Mirdjaja ikut berkomentar…