POLITIK

Tim Prabowo-Sandi diminta Tak Mainkan Strategi Hoaks untuk Merebut Simpati Rakyat

MONITOR, Jakarta – Persaingan para tim sukses merebut hati rakyat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kian memanas. Fenomena haters dan hoaks bermunculan di berbagai media sosial belakangan ini. Korbannya pun menyasar calon presiden dan calon wakil presiden  khususnya pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Berita palsu bertebaran dimana-mana, bahkan informasi lama tak bermutu kembali mencuat dan dihembuskan ke mana-mana.

Menanggapi fenomena ini, Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Andre Garu mengatakan, strategi merebut hati rakyat dengan cara menyebarkan berita bohong atau hoaks dapat merusak keluhuran demokrasi di Indonesia.

“Saya menilai, strategi merebut hati rakyat untuk memilih paslon dengan cara menyebarkan informasi atau berita bohong bisa merusak keluhuran demokrasi di Indonesia yang sama-sama kita junjing tinggi,” kata Andre Garu kepada wartawan di Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura ini meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tidak menggunakan strategi hoaks dalam mencari dukungan rakyat. Sebab penyebaran berita bohong selain merusak demokrasi juga tidak memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat.

Menurut Andre yang juga anggota DPD RI utusan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini, pertarungan pilpres bukan kemampuan memproduksi informasi bohong akan tetapi pertarungan gagasan dan konsep pembangunan pasangan calon agar rakyat memiliki referensi dalam menentukan pilihan politik.

“Iya, saya menyarankan tim BPN Prabowo-Sandiaga agar tidak gunakan strategi hoaks dalam mencari dukungan rakyat. Sebab penyebaran berita bohong selain rusak demokrasi kita juga tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada rakyat kita. Pertarungan pilpres itukan bukan kemampuan memproduksi informasi bohong tetapi pertarungan gagasan dan konsep pembangunan pasangan calon supaya rakyat kita memiliki referensi dalam menentukan pilihan politiknya,” ujar Andre.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini berita bohong mewarnai media sosial. Haters berpotensi untuk mengkonstruksi perilaku pemilih. Mereka berperan besar bagaimana mem-brainstroming pemilih memilih calon yang dikehendaki. Para pembenci ini akan menjadi semacam aktor kampanye yang tersembunyi.

Recent Posts

Panglima TNI dan Menhan Tinjau Keberhasilan Satgas PKH Tertibkan Tambang Nikel Ilegal di Sulteng

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin,…

2 jam yang lalu

Kemenag Buka Seleksi Administrasi PPG Daljab Angkatan IV bagi Guru Madrasah 2025

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama kembali membuka seleksi administrasi Pendidikan Profesi…

4 jam yang lalu

Puan: DPR Terus Kawal Kebijakan Fiskal Agar Berpihak Pada Rakyat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan kembali komitmen lembaga yang dipimpinnya dalam…

11 jam yang lalu

70 Tahun KAA, Ketua DPR Ajak Pemerintah Bangun Tatanan Dunia yang Lebih Baik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan tahun 2025 adalah 70-tahun peristiwa bersejarah…

12 jam yang lalu

DPR Harap RI Dorong Negara OKI Upayakan Penghentian Perang Saudara di Sudan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta menyatakan keprihatinannya atas perkembangan situasi…

13 jam yang lalu

Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Imbau Kepala Daerah Mawas Diri

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal Gubernur Riau Abdul Wahid yang…

13 jam yang lalu