Kamis, 28 Maret, 2024

Mendagri Cium Ada Pihak yang Coba Mendelegitimasi Pemilu 2019

MONITOR, Jakarta – Isu mengenai 31 juta data pemilih siluman dan hoaks temuan 70 juta surat suara yang sudah dicoblos, menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumulo, jangan dianggap sepele. Pasalnya. Tjahjo mencium adanya pihak-pihak yang mencoba melakukan upaya delegitimasi dalam proses pemilu 2019 mendatang melalui kasus ini.

“Saya melihat dalam kasus ini adanya penggiringan opini dimana masyarakat atau temen-temen pers menyatakan memang benar ada sejumlah suara yang dicoblos, ada 31 juta data siluman. Ini jelas lambang negara difitnah,” ujar Tjahjo Kumolo di Gedung Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).

Untuk itu, Tjahjo mendukung penuh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, sebagai penyelenggara pemilu, melaporkan pihak-pihak yang memproduksi dan menyebar hoaks ke kepolisian. Dia menilai saat ini, KPU RI dianggap sudah berlaku transparan dan independen dalam melaksanakan tugasnya menggelar tahapan Pemilu 2019.

“Saya sudah menyerahkan juga kepada Kabareskrim, di mana KPU akan melapor nanti siang, saya mendahului, mendukung penuh langkah-langkah KPU dan sebagai pemerintah juga menindak,” tandasnya.

- Advertisement -

Sebelumnya Wakil Sekjen Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitternya, @AndiArief_ mengaku mendapatkan informasi temuan 70 juta surat suara dalam 7 kontainer di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam cuitannya, dia menyebut surat suara telah dicoblos untuk paslon nomor urut 01, yakni Jokowi – Ma’ruf.

“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar,” tulis dia pada Rabu (2/1/2019). Namun diketahui cuitan tersebut sudah menghilang dari akun Twitter milik Andi.

KPU RI bersama Bawaslu pada Rabu (2/1) malam langsung mengecek kebenaran isu yang beredar luas di media sosial itu, baik Twitter maupun Facebook. KPU dan Bawaslu mengecek langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok. Hasilnya, Ketua KPU Arief Budiman memastikan berita tersebut bohong belaka.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER