MONITOR, Fuzhou – Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam Diplomasi Ekonomi dari Fujian Normal University, Fuzhou, Tiongkok. Senin (5/11/2018).
Dihadapan Presiden Fujian Normal University, Profesor Doktor Wang Changping, Para Guru Besar, Senat, Dewan Fujian Normal University, Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun, Gubernur Provinsi Fujian, Tang Dengjie, serta Masyarakat Akademisi Fujian Normal University megawati memaparkan tentang diplomasi ekonomi hasil elaborasi pemikiran Bung Karno dan Zhou Enlai.
Dalam makalah berjudul “Economic Liberation Diplomacy” itu, Megawati menyampaikan pandangan bahwa diplomasi ekonomi, tidak dapat dipisahkan dari diplomasi politik. Menurutnya, setiap
langkah dan kebijakan ekonomi memang hasil dari keputusan politik.
“Diplomasi ekonomi dilaksanakan berdasarkan keputusan politik. Keputusan politik menjadi landasannya yang diplomasi ekonomi dilakukan. Karena itu, bagi saya, diplomasi ekonomi harus berdiri di atas apa yang telah dibangun oleh para leluhur,” ujarnya dalam pidato berbahasa Inggris.
Mengutip apa yang menjadi pegangan Bung Karno. Megawati menegaskan, prinsip politik internasional itu harus ditaati dan dijalankan. “Jelas bahwa setiap negara ingin memiliki ekonomi yang progresif dan kuat. Namun, itu tidak berarti bahwa diplomasi ekonomi yang dilaksanakan adalah strategi politik untuk menyelamatkan negaranya sendiri dan menyebabkan bahaya bagi negara lain,” tegasnya.
“Saya percaya, Pemerintah dan Rakyat Cina juga tidak setuju dengan praktik ekonomi yang tak berperasaan sebagaimana tercermin dalam komitmen Pemerintah RRC di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping,” tandasnya.
Megawati menilai perekonomian China yang meningkat adalah buah diplomasi politik dan ekonomi yang secara konsisten dilakukan oleh Zhou Enlai dengan berpegang teguh pada Lima Prinsip Perdamaian; Diplomasi Pembebasan Ekonomi menuju perdamaian dunia.
Sebagai informasi, Megawati sudah menerima tujuh gelar doktor kehormatan dari Universitas Waseda Tokyo di Jepang (2001); Moscow State Institute of International Relation di Rusia (2003); Korea Maritime and Ocean University di Korea Selatan (2015); Universitas Padjadjaran Bandung (2016); Universitas Negeri Padang (2017); dan Mokpo National University di Korea Selatan (2017), Doktor Honoris Causa bidang politik pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018).
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menghadiri peringatan Hari Guru…
MONITOR, Jakarta - Di peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024, Wakil Ketua DPR RI Cucun…
MONITOR, Jakarta - Komisi XIII DPR RI mempertanyakan dasar hukum kebijakan Pemerintah yang akan memulangkan…
MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Hukum (Kemenkum) RI mengawal pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)…
MONITOR, Kalbar - Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengingatkan pengawas ad hoc untuk cermat menanggapi surat KPU. Dia…