SUMATERA

Muhammad Haris: Membangun Daerah Sendiri adalah Keniscayaan

MONITOR, Mandailing Natal – Membangun Sumatra Utara (Sumut) bukan hanya tugas gubernur saja, namun semua pihak harus terlibat dalam proses pembangunan. Terutama para pemuda, gaya energik serta pikiran bersih dan kreatifnya sangat dibutuhkan dalam membangun Sumut. Kemudian, anggota legislatif.

Dalam tataran eksekusi memang tugas kepala daerah, tetapi anggota legislatif juga memiliki peran yang vital, karena lembaga inilah yang membuat undang-undang, serta yang melakukan pengawasan terhadap pemerintah yang menjalankan undang-undang.

Dua dasar itulah yang mendorong M. Haris Widjaya mantap maju sebagai Calon Anggota DPR RI Dapil Sumut 2 lewat Partai Demokrat di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 nanti. Ia ingin memberikan kontribusi untuk daerah yang telah membesarkannya. Karena baginya, membangun tanah sendiri adalah keniscayaan. “Sumut ini tanah kelahiran saya, kampung halaman saya. Dan saya masih muda, mampu melakukan sesuatu. Saya akan merasa malu jika hanya jadi pengamat pembangunan di daerah yang sangat saya cintai ini,” ungkap M. Haris Widjaya kepada wartawan, Jum’at (19/10/2018).

Haris memahami, memang untuk mengabdi tidak harus menjadi anggota dewan. Namun, menurutnya, melakukan pengabdian tanpa memiliki sarana atau instrumen yang kuat seperti menjadi anggota DPR RI atau Kepala Daerah, sulit membuat Sumut lebih maju dan sejahtera. Tetapi dengan menjadi anggota dewan, Muhammad Haris Widjaya menegaskan bisa menjadi penyambung lidah rakyat dan memperjuangkan harapan-harapannya lewat parlemen. “Bisa membela aspirasi dan hak-hak rakyat di Sumut di parlemen adalah yang mendorong dan memotivasi saya untuk menjadi caleg. Karena saya ingin membantu rakyat dan memajukan tanah kelahiran ini dengan signikan. Dan alat atau sarana yang tepat untuk mewujudkan itu adalah menjadi anggota DPR RI,” tuturnya.

Haris dikenal sebagai aktivis nasional yang malang melintang di dunia advokasi dan layanan perlindungan rakyat kecil. Pengalamannya keliling dunia dan tentu keliling Indonesia cukup memberinya inspirasi bagaimana membangun tanah kelahiran dengan efisien, efektif dan berhasil. Dari sisi kemampuan dan pengalaman, tokoh muda enerjik ini dipandang akan mampu membawa wilayah Sumut 2 menjadi daerah yang maju dan bermartabat.

Daerah pemilihan (dapil) Sumatera utara 2 terdiri dari 14 daerah yaitu:
1. Kabupaten Labuhan Batu,
2. Kabupaten Padang Lawas,
3. Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta),
4. Kabupaten Tapanuli Selatan,
5. Kota Padang Sidimpuan,
6. Kabupaten Mandailing Natal (Madina),
7. Kabupaten Toba Samosir (Tobasa),
8. Kabupaten Samosir,
9. Kabupaten Tapanuli Utara,
10. Kabupaten Tapanuli Tengah,
11. Kota Sibolga,
12. Kabupaten Nias,
13. Kabupaten Nias Selatan dan
14. Kabupaten Humbang Hasundutan.

Recent Posts

Kemenperin Dukung Peningkatan Kualitas SDM Industri Kelapa Sawit

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berkomitmen untuk memperkuat struktur pengembangan industri nasional, salah satunya…

4 menit yang lalu

Tambahan Minyak Jadi 2 Liter Dalam Bansos Pangan Merupakan Usulan Pimpinan DPR

MONITOR, Jakarta - Pemerintah berkomitmen mengoptimalkan rencana stimulus ekonomi yang nilainya mencapai Rp 16,23 triliun,…

7 jam yang lalu

Bupati Lumajang Serahkan Bantuan Alsintan, Perkuat Ketahanan Pangan Menjelang Hari Tani Nasional

MONITOR, Lumajang - Bupati Lumajang, Indah Amperawati, secara langsung menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian…

7 jam yang lalu

Jokowi Instruksikan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode, Puan: Pemilu Masih Jauh

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons instruksi Presiden ke-7 RI Joko Widodo…

10 jam yang lalu

DPR Soroti Pemangkasan Bantuan KIP, Anak Dari Keluarga Tak Mampu Kehilangan Kesempatan Kuliah

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti menyoroti kebijakan Pemerintah…

11 jam yang lalu

Puan Puji Prabowo Wakili Indonesia Dorong Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memuji Presiden RI, Prabowo Subianto dalam forum…

11 jam yang lalu