MONITOR, Indramayu – Untuk memenuhi permintaan akan kebutuhan bahan bakar penerbangan, Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan telah mampu memproduksi Avtur. General Manager RU VI Joko Widi Wijayanto mengemukakan bahwa RU VI telah dapat memproduksi 1.500 kiloliter Avtur setiap harinya.
Produksi Avtur di RU VI Balongan merupakan salah satu breakthrough project (BTP) sebagai komitmen Pertamina dalam melayani konsumen, sebagai langkah inisiatif dalam melihat peluang untuk meningkatkan margin Perusahaan dan sebagai bentuk kontribusi terhadap peningkatan deviden negara.
Ditambahkannya bahwa untuk dapat mendukung produksi dan penyaluran avtur tahap II, RU VI melakukan beberapa investasi dan modifikasi peralatan berupa pebuatan jalur pipa avtur dari tangki ke jetty (dermaga), pemeliharaan tangki penyimpanan avtur, pembuatan fasilitas-fasilitas tambahan dalam tangki penyimpanan avtur, pembuatan fasilitas loading avtur di jetty dan perelokasian pompa avtur. Penyaluran avtur ke wilayah Indonesia sesuai kebutuhan, dapat menggunakan moda transportasi laut (kapal tanker avtur) maupun melalui truk tangki.
Berdasarkan data yang ada, kebutuhan avtur nasional mencapai 14.250 kiloliter per hari. Saat ini yang dapat dipenuhi dari kilang pertamina sebesar 10.100 kiloliter per hari sehingga masih dibutuhkan impor avtur sekitar 4.150 kiloliter per hari. Dengan potensi produksi avtur dari RU VI sebesar 1.500 kiloliter per hari akan menurunkan impor avtur sebanyak 36%.
Sebagaimana diketahui, kebutuhan bahan bakar untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, semakin lama semakin meningkat. Termasuk dalam hal ini, kebutuhan akan bahan bakar penerbangan. Usaha penerbangan, telah menjadi salah satu pendukung utama untuk perjalanan bisnis, perjalanan wisata, dan juga perjalanan ibadah, khususnya untuk negara kepulauan seperti Indonesia.
Pertamax Turbo dan Pertamax Low Sulfur
Kilang Pertamina RU VI Balongan juga telah mampu memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertamax Turbo Low Sulfur High Quality dengan standar emisi Euro IV.
Kemampuan produksi Pertamax Turbo Low Sulfur High Quality di RU VI Balongan sebesar 60.000 barel per bulan. Saat ini, RU VI Balongan masih menjadi satu-satunya kilang Pertamina yang mampu memproduksi Pertamax Turbo yag memiliki RON 98 tersebut. Sedangkan kemampuan produksi Pertamax Low Sulfur kurang lebih 700.000 barel per bulan.
GM Pertamina RU VI Balongan, Joko Widi Wijayanto mengatakan, produksi Pertamax Turbo dan Pertamax 92 Low Sulfur High Quality di RU VI Balongan merupakan salah satu bentuk sebagai komitmen PT Pertamina (Persero) dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar yang syarat akan nilai-nilai lingkungan hidup. Hal ini sesuai dengan peraturan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017, tentang Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm. Aturan ini dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.