MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia, Moh. Nur Huda, mengimbau agar dai muda ikut berperan aktif dalam mengawal Pemilu 2019. Hal ini merespon dimulainya masa kampanye Pemilu 2019, pada tanggal 23 September kemarin.
“Salah satu tolak ukur keberhasilan Pemilu bukan terletak pada siapa yang menang siapa yang kalah. Tapi terwujudnya kampanye positif dan partisipasi masyarakat terhadapnya,” tuturnya, Senin (24/9).
Ia juga menjelaskan bahwa masa kampanye dengan durasi yang panjang ini musti diisi dengan kampanye-kampanye positif. “Hindari menyebar fitnah, hoaks. Kita tunjukkan kualitas demokrasi Indonesia kian baik,” lanjut pria yang akrab disapa Huda ini.
Selain mengajak untuk partisipasi aktif dalam Pemilu, Nur Huda juga mengajak jangan lagi terjadi pemanfaatan tempat ibadah untuk kepentingan politik sesaat yang dapat membuat situasi masyarakat kurang kondusif.
“Saya rasa Dai juga berperan penting. Terutama menempatkan bentuk kampanye pada tempatnya. Jadi jangan lagi ada politisasi di tempat ibadah. Itu komitmen kami,” ulasnya dengan tegas.
Sebagaimana kita ketahui, pemanfaatan tempat ibadah untuk tujuan politik dapat terjadi dalam dinamika politik. Bahkan tak jarang menggunakan isu sara untuk menyerang salah satu paslon. Ini situasi politik yang tidak diharapkan. Mari berkampanye dengan baik agar kerukunan umat tetap terjaga.