Pembangunan Skybridge saat ini tengah digenjot oleh Pemprov DKI Jakarta (dok: Asep Monitor)
MONITOR, Jakarta – Pembangunan skybridge di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, kini sedang dilakukan. Diharapkan dengan adanya Skybridge ini, kesemrawutan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Tanah Abang bisa tertata rapi.
Pedagang yang boleh menempati skybridge nantinya akan ditata sedemikian rupa. Penataan itu diantaranya adalah, PKL yang boleh berjualan adalah pedagang yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta.
“PKl yang tak memiliki KTP Jakarta gak boleh menempati skybridge,” ujar Kepala Koperasi Usaha Menengah Kecil Mikro dan Koperasi (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi.
Menurut Irwandi, skybridge Tanah Abang mampu menampung 386 pedagang. Lapak yang disediakan di lokasi tersebut berkisar 1,5 meter x 1,5 meter.
Irwandi mengaku masih mendata pedagang ber-KTP DKI yang nantinya bisa berjualan di jembatan mulitiguna yang menghubungkan antara Blok G dan Stasiun Tanah Abang tersebut.
Kaki-5 yang berjualan di skybridge nantinya tidak hanya yang menjual pakaian, tetapi juga berbagai jenis makanan yang akan diatur letaknya sesuai dengan dagangan yang dijual. Para pedagang tidak dipungut biaya sewa, tetapi dikenakan retribusi.
“Mereka enggak dipungut sewa ya, tetapi retribusi. Yang bisa di sana hanya ber-KTP DKI, sekarang masih kami data. Kami akan bikin rapi. Kami tata supaya tidak semrawut,” ujar Irwandi.
Seperti diketahui pembangunan skybridge Tanah Abang dimulai pada 3 Agustus. Skybridge menghubungkan Blok G Pasar Tanah Abang dengan Stasiun Tanah Abang atau lebih kurang 400 meter.
Proses konstruksi saat ini masih sebatas soil test atau pemeriksaan struktur tanah untuk lokasi fondasi jembatan. Rangka baja skybridge telah dikerjakan di pabrik dan direncanakan akan dikirim ke lokasi pada 10 Agustus mendatang.
Pembangunan dibagi dalam empat zona yakni zona a, b, c, dan d. Adapun zona pertama berada di sekitar Blok G Pasar Tanah Abang. Zona berikutnya mengarah hingga ke Stasiun Tanah Abang.
Jarak dari satu zona ke zona lainnya sekitar 100 meter. Pengerjaan dilakukan secara bertahap, yakni satu zona dikerjakan selama 10 hari.
Pembangunan skybridge ini membutuhkan biaya Rp35 miliar yang diambil dari anggara PD Sarana Jaya dengan tender yang dimenangi PT Amarta Karya.
MONITOR, Jakarta - Gerakan Kebangkitan Baru Nahdlatul Ulama (GKB-NU) menyampaikan apresiasi atas hasil konsultasi antara…
MONITOR, Jakarta - Siang itu, suasana Kantor Wilayah Kementerian Haji dan Umrah DKI Jakarta tampak…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati, yang akrab disapa Ni…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko mengapresiasi capaian penjualan tiket Kereta Api…
MONITOR, Jakarta - Alat berat yang disewa dengan bantuan Kementerian Agama mempercepat proses penanganan madrasah…
MONITOR, Jakarta - Dua lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah…