PARLEMEN

Fahri Hamzah Kritik Keras KPU Terkait Larangan Pencalegan Eks Napi Koruptor

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai KPU telah membuat norma yang tidak boleh dibuat oleh peraturan di bawah UU, maksdunya yaitu norma untuk mengurangi hak-hak orang tidak diperbolehkan. Menurutnya, mengambil kebebasan dari masyarakat itu tidak boleh memakai aturan di bawah Undang-Undang.

“Ini tiba-tiba KPU membolehkan dirinya buat aturan selevel UU, itu bukan wilayahnya KPU. Sebab kalo KPU boleh diberi ijin begituan, nanti dia akan membatasi calon, nanti tiba-tiba KPU membuat aturan tidak boleh mantan militer nyalon presiden, kan nanti bisa jadinya,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7).

Menurutnya, wewenang tersebut tidak berada pada KPU, ia mengatakan itu berada di wilayahnya DPR. Sehingga ia menilai bahwa keputusan KPU dengan melarang mantan narapidana ikut pencalegan sudah keliru.

“Itu kan adanya di wilayah yang adanya di uu. Nanti KPU bikin presiden hanya boleh 1 periode, nanti jadi boleh, itu gak boleh. Itu adalah wilayah mengambil hak-hak orang, yang level keputusannya harus dibuat UU, dibuat di dpr. Saya dari awal bilang ini kpu keliru gitu,” ujarnya.

Untuk itu, demi menyudahi polemik tersebut, Fahri sebagai pimpian DPR akan segera memanggil KPU agar tidak semakin memeperkeruh susasna jelang pileg nanti. Menurutnya, KPU bukan lembaga politik jadi harus bersikap netral.

“Saya kira besok itu kita panggil KPU supaya dia sadar, jangan ngotot, karena kita populer nih didukung rakyat. KPU jangan berpolitik, dia bukan lembaga politik. Lembaga politik di sini. Kalo mau jadi politisi ikut partai, kampanye, nyaleg, jadi anggota dpr, bikin uu di sini, jangan bikin UU di kpu,” tukasnya.

“Ini kok KPU gak paham ya, apa gak ada sarjana hukumnya itu. Saya denger bawaslu juga udah protes. Karena ini gak bener. Udah websitenya kena hack, IT gak ngerti, hukum gak ngerti, apa gak mencemaskan pemilu kalo kaya gini kpu nya,” tandas Politisi PKS ini.

Recent Posts

Menteri UMKM Luncurkan Program Lokamodal Sebagai Solusi Pembiayaan Alternatif

MONITOR, Makassar - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan program Lokamodal…

3 jam yang lalu

Panglima TNI Hadiri APKASI Otonomi Expo 2025, Produk Lokal Mengglobal

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh…

7 jam yang lalu

PBAK 2025, Dirjen Pendis Tekankan Tiga Pesan pada Mahasiswa UIN Siber Cirebon

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon atau Cyber Islamic University…

9 jam yang lalu

Muktamar PPP Menanti Figur Baru Caketum, Ketua DPP: Tunggu Tanggal Mainnya

MONITOR, Jakarta - Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) direncanakan akan digelar pada tanggal 27-29 September…

9 jam yang lalu

Pemerintah Bakal Terapkan Single Salary Bagi ASN, DPR Bicara Spirit Efisiensi Anggaran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin, menanggapi rencana Pemerintah yang akan…

11 jam yang lalu

Kementerian UMKM Tekankan KUR Sektor Produksi Indonesia Timur Perlu Ditingkatkan

MONITOR, Makassar - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menekankan penyaluran Kredit Usaha Rakyat…

11 jam yang lalu