Sabtu, 23 November, 2024

Pertamina Pastikan Stok LPG dan Avtur Aman saat Ramadan dan Lebaran

Pertamina telah mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG selama Ramadan hingga mudik Idul Fitri dengan menambah pasokan sejak awal Ramadan.

MONITOR, Jakarta – Memasuki pekan kedua Ramadan, Pertamina mencatat konsumsi LPG menunjukkan peningkatan 5% dari rata-rata konsumsi normal oleh karena aktivitas masyarakat di awal Ramadan menunjukkan peningkatan, terkait dengan aktivitas rumah tangga yang menggunakan LPG.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina ,(Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG, Pertamina telah meningkatkan stok LPG di setiap depot.

Saat ini, lanjut Adiatma secara nasional, stok LPG mencapai 363.042 metrik ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan LPG selama 17,6 hari. Stok LPG tersebut aman di atas standar stok nasional yang ditetapkan yakni 11 hari.

Diprediksi konsumsi LPG meningkat dari rata-rata 23.124 metrik ton per hari menjadi 24.113 metrik ton per hari selama masa Ramadhan dan Idul Fitri nanti. Puncak permintaan LPG akan terjadi pada sehari menjelang Idul Fitri hingga 17 persen dari rata-rata 23.124 metrik ton per hari menjadi 27.000 metrik ton per hari.

“Khusus untuk distribusi LPG, Pertamina telah menyiagakan 3.094 agen LPG PSO dan Non PSO, serta 31.612 pangkalan LPG PSO di seluruh Indonesia. Kita juga akan menyiagakan 49 SPPBE Kantong di Pulau Jawa untuk memastikan kelancaran suplai LPG selama arus mudik,” kata Adiatma.

- Advertisement -

Pertamina juga telah membuka Posko Pengaduan Nasional melalui Pertamina Contact Center 1 500 000 serta Posko Pengaduan di tiap MOR. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait ketersediaan LPG di wilayahnya, termasuk jika adanya pelanggaran di Agen dan SPBU.

Stok Avtur

Adiatma menambahkan, konsumsi diproyeksi avtur mencapai puncaknya pada H-5 dan H+7 Idul Fitri 2018. Meski demikian, langkah kesiapan sudah dilakukan untuk memastikan kelancaran pasokan bahan bakar pesawat tersebut.

Kenaikan avtur selama arus mudik 2018 diperkirakan meningkat sekitar 5 persen dari rata-rata normal 15.606 KL per hari menjadi 16.333 KL per hari.

“Pada puncaknya pada H-5 Idul Fitri kami perkirakaan konsumsinya mencapai 17.388 KL per hari, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya pemudik menggunakan pesawat udara selalu melakukan perjalanan mendekati lebaran,” tandasnya.

Untuk menjaga stok avtur, sejak H-30 Pertamina menambah frekuensi supplai tanker ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) maupun Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM). Pertamina juga memastikan kesiapan dan kehandalan sarana dan fasilitas di DPPU, memastikan kesiapan RAE Supply (Regular, Alternative & Emergency) dimana seluruh Region melakukan simulasi RAE di wilayah masing-masing, khususnya untuk DPPU utama yang menjadi jalur mudik, baik di wilayah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Untuk wilayah Jakarta, Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma diperkiraaan mengalami peningkatan besar, karena menjadi konsentrasi pemudik dari Jakarta ke berbagai daerah lainnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER