NASIONAL

DPR Singgung Faktor Penghambat RUU Terorisme

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Pansus RUU Anti Terorisme, Supiadin Aries mengatakan pembahasan revisi UU 15/2003 atau RUU Terorisme terkendala pada perbedaan pandangan terkait motif politik motif ideologi dan ancaman negara dalam mendefinisikan RUU terorisme antara pihak pemerintah dan DPR RI.

Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara definisi terorisme dengan definisi kriminal biasa. Ia mencontohkan, apabila seseorang menusuk polisi belum tentu itu dikatakan teroris bila tidak ada motif ideologi dan adanya motif politik tertentu.

“Ada orang yang ditangkap sebagai terduga teroris, tapi ketika dia diperiksa dia tidak punya motif ideologi, saya tidak punya motif politik dan saya tidak punya tujuan apa-apa, saya benci saja sama polisi ya tusuk. Nah apakah dia teroris belum tentu kan,” katanya di Kompleks Parlemen, Ruang Panja, Senayan Jakarta Pusat, Rabu (23/5).

Dia mengungkapkan, setelah melakukan wawancara dengan mantan pelaku terorisme yang juga mantan aparat kepolisian yakni Sofyan Tsauri dan Yudi Fahri, ia mengaku melakukan penyerangan kepada orang dan kelompok karena berbeda ideologi dengan mereka.

“Kami menyerang orang itu karena ideologinya berbeda, maka kami bilang dia thogut, dia kafir, kalau dia thogut dia kafir harus kami serang. Berarti kamu bukan kriminal, bukan pak kalau kami kriminal kami membunuh orang, kami rampas barang-barangnya,” ujarnya

Dengan begitu, Politisi NasDem ini juga menyimpulkan bahwa persoalan terorisme syarat dengan muatan ideologi tertentu, sehingga tindakan dalam menyebarluaskan ketakutan pada masyarakat luas dan motif politik yakni dengan ingin menggantikan ideologi dalam sebuah negara.

“Terorisme itu menyebarkan ketakutan yang meluas dan masif. Dan dia mengancam keamanan negara. Terorisme, secara teor dia adalah bagian dari gerakan subversif, apa itu gerakan subversif yang ujung-ujungnya ingin menguasai negara dan mengganti ideologi negara,” tandasnya.

Recent Posts

Anis Matta: Ibadah Haji dan Kurban Mengandung Makna Mendalam Tentang Hidup dan Kehidupan

MONITOR, Jakarta - Jutaan jemaah haji pada Jumat (6/6/2025) berkumpul dan berdiri di Arafah untuk…

2 jam yang lalu

Kementerian PU Tuntaskan Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I di Jawa Tengah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I…

4 jam yang lalu

Rayakan Idul Adha, Kurban Bermanfaat dan Berdampak!

MONITOR, Jakarta - Umat Islam merayakan Idul Adha tanggal 10 Zulhijjah, sehari setelah jemaah haji…

5 jam yang lalu

Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan, Kodim 1710 Mimika Rayakan Idul Adha dan Pemotongan Hewan Qurban

MONITOR, Timika - Bersinergi dalam perayaan Idul Adha 1446 H, keluarga besar Kodim 1710/Mimika  bersama…

5 jam yang lalu

Kemenag Gelar Nikah Massal untuk 100 Pasangan di Jabodetabek, Berikut Persyaratannya!

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) siapkan sejumlah program dalam rangka menyambut tahun baru Islam,…

13 jam yang lalu

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pertamina Ajak Warga Semarang Kelola Limbah Lewat Program UCollect dan RVM

MONITOR, Semarang - Dalam semangat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat Kota…

18 jam yang lalu