MEGAPOLITAN

Gus Yaqut Desak Polisi Akhiri Drama di Mako Brimob

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas mengakhiri drama mencekam di Mako Brimob. Insiden ini diketahui telah menghabiskan waktu sekitar kurang lebih 28 jam.

“Drama ini harus diakhiri. Sudah lebih 30 jam para teroris menguasai Mako Brimob. Aparat harus ambil tindakan tegas sesegera mungkin. Negosiasi baik, tapi kalau memang sudah bisa diprediksi akan buntu, dan dibutuhkan tindakan represif, lakukan saja. Toh, tidak ada jaminan juga korban tidak akan bertambah,” kata Yaqut dalam keterangannya yang diterima MONITOR, Kamis (10/5).

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini mengatakan, adapun pertimbangan represif yang harus diambil oleh pihak kepolisian dalam menangani insiden yang sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa itu karena para narapidana terorisme (napiter) masih menguasai Mako Brimob

Tidak hanya itu, Gus Yaqut juga menilai bahwa tindakan penguasaan dan pembangkangan yang dilakukan oleh para napiter itu sudah jelas merupakan kasus serius yang tidak bisa ditangani biasa saja. Pasalnya, akan berdampak sangat luar biasa. Kata dia, para napiter tersebut memiliki modal yang sangat cukup untuk alat barganing.

“Selain itu mereka memiliki alat komunikasi. Lihat saja mereka bisa berhubungan dengan dunia luar. Mereka seolah di atas angin atas kasus ini. Kita tidak ingin jadi bahan olok-olok karena kalah mengatasi tekanan para teroris,” ujarnya.

Untuk itu, atas kejadian ini ia meminta kepada pihak kepolisian agar segera melakukan tindakan yang serius dalam penindakan kepada para napiter tersebut sehingga semuanya bisa selesai dan situasi kembali kondusif dan kembali seperti biasanya.

“Jadi kalau menurut saya, mengutip John F Kennedy, mantan Presiden AS, ‘selalu ada risiko dan biaya. Tapi jumlahnya jauh lebih sedikit daripada tidak melakukan apa-apa’. Saya minta aparat untuk mempertimbangkan betul langkah taktis tersebut,” pungkasnya.

Recent Posts

Jemaah Lansia dan Penyandang Disabilitas Jadi Prioritas Layanan Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Jemaah haji lansia dan disabilitas menjadi prioritas layanan penyelenggaraan haji tahun ini.…

2 jam yang lalu

Senator Mirah: Perlu Reformasi Struktural dan Kelembagaan dalam Tata Kelola Sampah

MONITOR, Jakarta - Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar oleh Badan Urusan Legislasi…

7 jam yang lalu

SDN Utan Jaya Digembok, DPRD Kota Depok Tagih Janji Pemkot Kerahkan Aparat

MONITOR, Depok - Wali murid SD Negeri Utan Jaya kembali dibuat cemas. Itu setelah, gerbang…

9 jam yang lalu

DPR Desak BGN Sanksi Tegas Penyedia Menu MBG yang Langgar Keamanan Pangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk…

11 jam yang lalu

Puan Terima Ketua Senat Kamboja Hun Sen di DPR Besok, Siap Bahas Perlindungan PMI

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani akan bertemu Ketua Senat Kamboja, Samdech Akka…

12 jam yang lalu

Kementerian UMKM Kawal Kasus Toko Mama Khas Banjar

MONITOR, JAKARTA - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hadir untuk mengawal penanganan kasus…

12 jam yang lalu